Tetangga Korban Corona di Depok Mulai Panik, Bahkan Ada yang Mengungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, DEPOK – Warga Depok sempat dilanda kepanikan setelah mendengar kabar ada dua orang di wilayah tersebut yang dinyatakan positif virus corona atau Covid-19, terutama di kawasan Perumahan Studio Alam Indah, yang diketahui merupakan kawasan tempat tinggal kedua korban.

Pantauan di lapangan dari tim Mata Indonesia News/Minews.id, banyak warga Depok yang langsung berburu antiseptik juga masker untuk mencegah penyebaran virus corona.

Para warga yang tinggal di Perumahan Studio Alam Indah pun mulai menggunakan masker sebagai pencegahan. Bahkan salah seorang warga yang tinggal tepat di depan rumah korban memutuskan untuk pindah dan tinggal sementara di rumah orang tuanya yang sedikit jauh dari rumah korban virus corona.

Salah satu warga Perumahan Studio Alam Indah Depok, Dilah (40) mengaku panik saat mendengar kabar bahwa tetangga yang tinggal di depan rumahnya ternyata menjadi korban pertama yang terinfeksi virus corona. Awalnya dia berpikir bahwa kabar yang beredar di sosial media hanya lah berita palsu yang sering beredar.

“Pertama dengar kabarnya saya pikir hoaks, lalu pas dikasih tahu korbannya ibu dan anak langsung inget tetangga di depan pas tanggal 25 malam kemarin sempet batuk-batuk parah, dan tanggal 26 pagi langsung ke rumah sakit naik ojek mobil online dan sampai sekarang belum pulang,” ujarnya kepada Minews.id, Senin 2 Maret 2020.

Tidak ada persiapan apapun yang dilakukan Dilah untuk menghadapi penyebaran virus corona ini karena dia tidak pernah menyangka wabah virus tersebut bisa sampai ke area rumahnya. Namun pria berusia 40 tahun itu bersyukur memiliki persediaan masker di rumahnya sehingga dia tidak perlu kerepotan untuk mencari masker yang mulai langka di Depok. (Laila Rohmawati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini