Target Makin Ketat, Sleman Perkuat Penanganan Stunting

Baca Juga

Mata Indonesia, Sleman – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berkomitmen menanggulangi stunting secara berkelanjutan, dengan melibatkan tim hingga tingkat kalurahan, RT, dan RW.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman, Samsul Bakri, menjelaskan bahwa Pemkab Sleman telah membentuk Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS).

Tim ini terdiri dari lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan.

“Penanganan stunting merupakan prioritas nasional, sehingga perlu upaya cepat untuk menurunkan angka kasus,” ujar Samsul Selasa 17 September 2024.

Secara umum, TPPS memegang kendali utama penanganan, namun Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan berperan penting karena membawahi program pemberdayaan di 86 kalurahan di Sleman.

Samsul menyebutkan bahwa dana desa telah dialokasikan untuk penanganan stunting sejak 2023, dengan alokasi dana yang bervariasi berdasarkan tingkat kasus di tiap kalurahan.

Program penanganan stunting di kalurahan mencakup penyediaan makanan tambahan dan pemeriksaan rutin kesehatan ibu hamil. Selain itu, rembuk stunting dilakukan di kalurahan sebagai upaya koordinasi dan evaluasi program. Ketua RT dan RW juga dilibatkan untuk menyosialisasikan bahaya stunting kepada masyarakat.

Untuk mempercepat penanganan di tingkat kabupaten, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengeluarkan SK Bupati No.1.34/Kep.KDH/2024, yang menetapkan 23 kalurahan sebagai fokus penanggulangan stunting. Kalurahan tersebut dipilih berdasarkan tingginya angka stunting dibandingkan rata-rata kabupaten.

Kasus Stunting Turun

Untuk diketahui, penurunan angka stunting di Sleman pada tahun 2023 mencapai 2,37 persen dari 6,88 persen menjadi 4,51 persen.

Sementara pada tahun 2024, target penurunan hanya sebesar 0,02 persen, dari 4,51 persen menjadi 4,49 persen, mengingat semakin kecil persentase, penanganan stunting semakin sulit.

Meski demikian, Wildan Solichin, Sekretaris TPPS, menyatakan bahwa Sleman berupaya menargetkan capaian yang lebih baik dengan tetap fokus pada penanggulangan stunting.

Program spesifik penanganan stunting di Sleman meliputi skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil, pemantauan pertumbuhan balita, promosi ASI eksklusif, edukasi remaja, serta peningkatan cakupan imunisasi.

Meski tidak mudah, target di bawah 4 persen sudah dianggap sebagai kategori zero stunting.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Masyarakat Papua Tegas Menolak Keberadaan OPM

Oleh: Petir Dominggus )* Masyarakat Papua secara tegas menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini dianggap sebagai ancaman...
- Advertisement -

Baca berita yang ini