Mata Indonesia, Yogyakarta – Pedagang Teras Malioboro 2 (TM 2) mendesak Pemda DIY untuk kembali membuka forum dialog terhadap nasib ratusan pengusaha di lokasi wisata tersebut.
Hal itu menyusul dengan belum adanya kesepakatan antar pedagang dan Pemda DIY terkait relokasi yang akan dilaksanakan pada September 2024.
“Selama ini, kami tidak pernah dilibatkan dalam hal ini. Ya, kami tidak pernah dilibatkan [dalam relokasi]. Termasuk yang pertama dulu tahun 2022 itu, Iya, kalau dulu katanya perwakilan. Jadi, ya lewat paguyuban, tapi nyatanya sekarang katanya individu,” ujar Ketua Paguyuban Tri Dharma TM 2, Upik Sriyati, Minggu 21 Juli 2024.
Rentetan desakan pedagang ini tak lain terpicu dari ricuh yang terjadi di TM 2 beberapa waktu lalu. Tak adanya kejelasan soal relokasi termasuk tempat baru, mendesak para pedagang melakukan aksi protes dengan berjualan di selasar atau pedestarian Malioboro.
Aksi protes itu pun ditanggapi oleh pihak keamanan dengan menutup akses pintu keluar dan masuk pedagang di TM 2.
Upik mengungkapkan dengan adanya forum terbuka, baik pedagang dan Pemda memiliki pandangan yang bisa diluruskan mengingat Pemda DIY seakan-akan membatasi diri untuk berbicara dengan pedagang.
“Dengan permasalahan kami seperti apa, permasalahan pemerintah seperti apa, solusi kami seperti ini, solusi pemerintah seperti apa, sehingga ada kesepakatan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Tapi kan selama ini nggak ada,” kata dia.
Menanggapi itu, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan para pedagang secara langsung. Bahkan untuk menempati lokasi yang sekarang, kontrak para pedagang habis dan harus dipindah lagi.
“Kan sudah bicara, kita sudah bicara bahwa (pedagang di Teras Malioboro 2) di situ hanya dua tahun ya,” ujar dia.
Kontrak yang dilakukan para pedagang pun dilakukan secara individual. Mereka tidak melakukannya lewat paguyuban ataupun koperasi Tri Dharma yang ada di Teras Malioboro 2.
Sementara terkait permintaan para pedagang untuk dilibatkan dalam proses relokasi, Sultan menegaskan hal tersebut pun sudah dilakukan dengan individu pedagang.
“Lho kalau individualnya sudah berproses, sudah rembugan dari rencana pindah ke belakang ramayana sudah bicara wong sudah mau dikerjakan,” imbuhnya.