Mata Indonesia, Jakarta – Pertamina Group berhasil membuktikan kemampuannya dalam sistem manajemen keberlanjutan bisnis melalui diraihnya sertifikat ISO22301:2019 Business Continuity Management System (BCMS) untuk 4 entitas Pertamina Group, antara lain PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Pertamina Power Indonesia (PPI), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Serah terima tersebut dilakukan di Jakarta pada Selasa (28/11).Sertifikat tersebut diberikan oleh Finance Director British Standards Institution (BSI), Kusuma Wijaya, kepada Direktur Keuangan Pertamina Persero, Emma Sri Martini, Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati, Direktur Keuangan PPI, Iman Hilmansah, dan Direktur Keuangan PGE, Nelwin Aldriansyah.“Hari ini kita baru saja mendapat sertifikasi ISO22301 terkait dengan BCMS atau Business Continuity Management System. Ada 4 entitas yang mendapat sertifikasi, pertama adalah Pertamina holding ini kita re-sertifikasi karena kemarin ada perluasan dari skala yang telah disertifikasi, kedua adalah subholding dari Integrated Marine and Logistic atau PIS, ketiga Subholding Power and New Renewable Energy dari PPI dan anak usahanya dari PGE,” ujar Direktur Keuangan Pertamina Persero, Emma Sri Martini.Bisnis Pertamina Group yang besar dan banyak risiko membuat ISO BCMS penting. Terlebih, Pertamina merupakan BUMN yang memberikan pelayanan energi terhadap masyarakat Indonesia, sehingga jika terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan, Pertamina memiliki mitigasi dan kesiapan terhadap hal tersebut.“Pertamina memiliki bisnis yang besar dan tinggi akan risiko. Untuk itu setiap lini layanan kepada public service harus dilengkapi dengan BCMS. Manakala incident terjadi, layanan terhadap energi harus tetap ada. Yang paling penting adalah implementasinya, ini membutuhkan komitmen dari top down tidak hanya dari sisi jajaran top executive, tapi juga seluruh jajaran Perwira Pertamina. Oleh karena itu hal ini harus dijadikan culture, dijadikan kebiasaan dan dibutuhkan champion-champion untuk menyebarkan energi bahwa BCMS culture ini harus bisa mendarah daging di setiap Perwira Pertamina,” jelas Emma.Ia berharap usai mendapatkan sertifikasi ini, Pertamina bisa mengimplementasikan, kemudian melakukan monitoring secara berkala, evaluasi, audit yang dilakukan oleh fungsi internal audit serta melakukan improvement.“Continuous improvement kata kuncinya. BCMS sudah harus menjadi DNA diseluruh Perwira Pertamina Group,” imbuhnya.(BUMN)
Baca Juga