Penjelasan Detail PSSI Pers soal Boikot Pemberitaan Persija

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPSSI Pers memutuskan memboikot pemberitaan Persija Jakarta dengan alasan manajemen tim yang terkesan tertutup pada media. Berikut detail lebih jelasnya.

Koordinatoriat PSSI Pers menyatakan sikap memboikot pemberitaan Persija Jakarta mulai Sabtu 4 September 2021 sampai batas waktu yang tak ditentukan.

PSSI Pers membebaskan media-media jika ingin tetap memberitakan Persija sesuai kebijakan redaksi masing-masing.

Media dan Persija pernah berhubungan baik di era Gede Widiade yang menjabat Direktur Utama Persija pada 2017-2018. Diskusi terkait perkembangan Persija antara manajemen dan pewarta menjadi hal yang sering dilakukan saat itu. Pasca-kepemimpinan Gede Widiade, tak ada lagi hal seperti itu.

Persija sebenarnya berupaya membangun hubungan baik itu lagi. Presiden klub Mohamad Prapanca pernah beberapa kali mengajak diskusi dengan para pewarta. Sayang, sikap tertutup Persija terhadap media kembali dirasakan akhir-akhir ini. Tak banyak informasi yang disediakan klub sebelum digelarnya Liga 1 2021.

Berikut beberapa alasan PSSI Pers menilai manajemen tertutup pada media:

  1. Tertutupnya Persija terhadap media adala masalah klasik. Mundur ke 2014, pewarta media olahraga sampai harus menggelar audiensi dengan ketua umum Persija, Ferry Paulus, karena sulitnya mendapatkan informasi Persija. Masalah tersebut adalah bukti tertutupnya Persija bukan hal baru.
  2. Pada awal 2020, tim media Persija menolak permintaan seorang pewarta untuk mewawancarai salah satu pemain asing dalam bentuk video. Wawancara hanya boleh dipublikasikan dalam bentuk tulisan saja. Alasan penolakan tim media Persija adalah wawancara video memungkinkan media melakukan monetisasi konten. Saat itu dijelaskan bahwa hak komesialisasi seorang pemain sepenuhnya milik klub. Tetapi beberapa pemain Persija diizinkan tampil di kanal media alternatif. Misalnya ikut dalam acara bertema sepak bola yang tayang di YouTube. Bagi kami ini adalah paradoks.
  3. Persija pernah menerbitkan memo internal tanggal 20 Mei 2020. Memo itu berisi larangan kepada para pemainnya untuk bicara ke media. Memo tersebut mempertegas sikap Persija untuk berhubungan dengan media.
  4. Persija menggelar launching untuk menyambut Liga 1 2021, Jumat 3 September 2021. Yang menjadi sorotan kami adalah, tak ada pewarta olahraga yang mengetahui agenda tersebut. Padahal, pewarta olahraga siap untuk terlibat meski cuma secara virtual.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Peran Sentral Santri Perangi Judol di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran

Jakarta - Kalangan santri dianggap menjadi salah satu elemen bangsa yang mampu terlibat aktif dalam pemberantasan Judi Online yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini