Pakaian dan Perlengkapan Mandi yang Dibutuhkan 6.573 Pengungsi Gunung Semeru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-6.573 orang menjadi korban keganasan erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Mereka tersebar di 126 titik pengungsian.

Para pengungsi saat ini membutuhkan bantuan berupa tandon air, air bersih, dan alat-alat kebersihan. Selain itu, mereka membutuhkan peralatan tidur seperti kasur dan perlengkapan mandi.

Termasuk membutuhkan pakaian dalam untuk laki-laki dan perempuan ukuran besar. Serta pakaian dalam ibu-ibu.

“Itu yang dibutuhkan apabila ada saudara-saudara ingin memberikan bantuan,” kata Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol Inf Irwan Subekti.

Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu 4 Desember 2021. Sebanyak 45 orang meninggal dunia dan sembilan orang hilang akibat peristiwa tersebut.

Irwan mencatat, korban luka berat 19 dan luka ringan 19 orang. Korban luka ringan ini mengalami luka bakar. Dia menambahkan, kerugian material sementara berupa 2.970 rumah dan 33 fasilitas umum.

“Salah satu fasilitas umum sampai sekarang yang terparah adalah putusnya Gladak Perak,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengungkapkan pemerintah memutuskan merelokasi warga yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru ke lahan milik negara, seperti Perhutani. Keputusan ini sudah mendapatkan persetujuan Presiden Joko Widodo.

“Masyarakat yang sekarang ada di lokasi bencana, yang rumahnya tertimbun, sawahnya juga tertimbun awan panas, Presiden merencanakan untuk relokasi,” katanya.

Thoriq mengaku sudah mengusulkan kepada Kepala Negara agar warga Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang direlokasi ke lahan Perhutani yang lebih dikenal Jatian.

Sementara untuk warga desa lain, pemerintah masih mencari lahan. Lahan relokasi dipastikan tetap milik negara.

“Kita terus carikan lahan relokasi. Tadi disampaikan tidak hanya soal relokasinya tapi juga pembangunan rumah dan kawasan pemukiman,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini