MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia patut berbangga diri. Pasalnya, arsitek Huoshenshan Hospital, rumah sakit khusus pasien virus corona di Wuhan ternyata lahir di Indonesia.
Rumah sakit itu menjadi sorotan lantaran dibangun hanya dalam waktu sepuluh hari saja dan sejumlah fasilitas medis lengkap dengan 1.000 tempat tidur.
Desain rumah sakit itu dibuat oleh Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari perusahaan konstruksi Tiongkok, China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, menyatakan arsitek rumah sakit tersebut bernama profesor Huang Xiqiu yang memiliki keahlian dalam arsitektur medis.
“Profesor Huang lahir di Indonesia dan dibesarkan Cina. Dia mengaku sangat menghargai arsitektur medis dan telah membuat kontribusi penting dalam upaya kita bertempur melawan virus SARS dan epidemi virus corona ini,” kata Hua dalam jumpa pers rutin di Beijing pada Kamis 6 Februari 2020.
Diketahui, Huang adalah satu alumnus Chung Hua School di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Hal itu diperkuat dari pernyataaand ari salah satu guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja saat ditemui di Kabupaten Jember, mengutip Antara.
“Memang benar Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School atau disebut Chung Hua Xie Xiao sebelum saya menjadi guru di sana,” katanya.
Huang sempat mengenyam pendidikan SD dan SMP di Chung Hua School Jember, bahkan orang tuanya juga tinggal di Jember hingga meninggal dunia.
“Saya mengajar di Chung Hua School Jember pada tahun 1958, namun saat itu Huang Xiqiu sudah melanjutkan studinya ke SMA di Surabaya karena saat itu tidak ada SMA di Jember,” ujar pria kelahiran tahun 1939 tersebut.
Iwan mengatakan kedua adik Huang Xiqiu, satu perempuan dan satu laki-laki pernah menjadi siswanya di Chung Hua School Jember, bahkan orang tua Huang Xiqiu menjadi pengurus di sekolah Tionghoa tersebut.
“Adik-adiknya juga sangat pandai, dan mereka setelah lulus di Chung Hua School mengikuti jejak kakaknya sekolah di China. Huang Xiqiu dulu juga pernah menjadi ketua organisasi sekolah, mungkin kalau sekarang namanya OSIS,” ujarnya.
Chung Hua School merupakan sekolah Tionghoa yang terbesar yang didirikan di Jember dan sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Tionghoa Hwee Koan.
Sekolah itu menggunakan kurikulum tersendiri yang berbeda dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda karena mengacu pada kurikulum sekolah China.
Chung Hua School menyediakan pendidikan taman kanak-kanak (yu er yen), pendidikan sekolah rendah (siao xie) hingga sekolah menengah pertama (chung xie), namun sekolah tersebut ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia.