Jumlah Sampah Berpotensi Naik Tinggi di Pantai Parangtritis, Pemkab Bantul Lakukan Antisipasi Ini

Baca Juga

Mata Indonesia, Bantul – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul memproyeksikan peningkatan kunjungan wisatawan ke Pantai Parangtritis selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini. Hal itu selaras dengan peningkatan jumlah sampah yang akan membludak di tempat wisata tersebut.

Markus Purnomo, Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Kabupaten Bantul, mengungkapkan bahwa diperkirakan jumlah kunjungan ke Pantai Parangtritis selama libur Nataru tahun ini akan meningkat sekitar 40 persen dibandingkan dengan akhir pekan biasa.

“Dari data Dispar Kabupaten Bantul, setiap akhir pekan sekitar 30.000 wisatawan mengunjungi Kabupaten Bantul, dengan 80 persen di antaranya mengarah ke Pantai Parangtritis, sehingga jumlah pengunjung mencapai sekitar 24.000 orang,” terang dia, Selasa 19 Desember 2023

Dengan peningkatan ini, diperkirakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Pantai Parangtritis selama Nataru tahun 2023 akan mencapai lebih dari 33.000 orang. Angka ini hampir setara dengan libur Nataru tahun 2022 yang mencatat lebih dari 30.000 pengunjung di Pantai Parangtritis.

Markus menyadari bahwa peningkatan kunjungan bisa mengakibatkan peningkatan sampah di area tersebut. Selama libur Nataru tahun sebelumnya, jumlah sampah di kawasan tersebut mencapai sekitar 90 ton.

Sebagai respons, Markus menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi penumpukan sampah di Pantai Parangtritis. Upaya ini melibatkan kelompok pelaku usaha seperti pemilik rumah makan, pedagang, penyewaan tenda, dan jeep untuk secara aktif mengelola sampah masing-masing.

Selain itu, Markus juga mengimbau wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan. Harapannya, tindakan ini dapat mencegah penumpukan sampah setelah libur Nataru di Pantai Parangtritis.

Di sisi lain, pengusaha seperti kuliner di tempat wisata juga harus menjaga kebersihan dan mengumpulkan sampah-sampah secara teroganisir saat peningkatan kunjungan wisatawan.

“Dalam konteks keberlanjutan lingkungan, penting bagi pengunjung dan pelaku usaha untuk sama-sama berkontribusi dalam pengelolaan sampah di lokasi tersebut dengan bijaksana,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini