MATA INDONESIA, KALTIM-Langkah pemerintah memindahkan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merupakan gagasan yang out of the box.
“Semakin lama kami sadar bahwa Kaltim ini istimewa. Izinkan saya secara tulus memuji inisiatif dan gagasan membangun IKN baru di Kaltim ini karena ini adalah gagasan yang keluar dari kotak, out of the box,” kata Gus Yahya.
Dia berharap pemindahan IKN ke Kalimantan Timur dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik. Gus Yahya meyakini pemindahan ibu kota negara ini akan menghasilkan gagasan-gagasan baru.
“Semakin lama semakin terang akan jadi inisiatif yang efektif untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara ini. Tampaknya Kaltim ini selain jadi sasaran gagasan out of the box, juga mengundang makin banyak gagasan lainnya,” katanya.
Menurut dia, NU memutuskan untuk memasukkan agenda pengukuhan kepengurus PBNU sebagai rangkaian peringatan Harlah ke-96 mulai 31 Januari sampai 17 Februari 2022. Selain di Kaltim, PBNU akan menggelar acara di sejumlah daerah untuk memperingati harlah ke-96.
Pada 5 Februari, NU akan mengadakan acara di Labuan Bajo, NTT. Kemudian, 12 dan 13 Februari di Muara Enim dan Palembang. Puncaknya, di Surabaya pada 16 dan 17 Februari 2022.
“Semua kegiatan ini kami bingkai dengan tema, ‘Menyongsong 100 Tahun NU, Merawat Jagat, Membangun peradaban’.Tema ini kami usung karena kami yakin percaya bahwa para pendiri NU dulu mendirikan ini dengan keprihatinan kepedulian cita-cita yang terkait dengan peradaban,” ujar Gus Yahya.