Eks Pelatih Chelsea Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Paksa Wanita Buka Baju dan ‘Melayaninya’

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Eks pelatih Chelsea, Avram Grant dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap banyak wanita. Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan.

Salah seorang wanita menceritakan kejadian pelecehan seksual yang dilakukan Grant di tahun 2020. Dia menuduh pria asal Israel itu mencoba dan memaksa mereka melakukan hubungan seksual.

Kemudian, wanita yang mengaku menjadi korban Grant lainnya mengatakan, pada Juni 2020 Grant mengundangnya ke apartemennya di Tel Aviv dengan tawaran untuk membantunya mencari pekerjaan.

“Dia mengatakan kepada saya, ‘Buat dirimu nyaman, buka pakaianmu. Saya pikir dia bercanda. Aku duduk jauh darinya, di tepi sofa. Dia meminta saya untuk mendekat dan mencoba memeluk saya, benar-benar meraih saya dan tidak melepaskannya,” ujar wanita tersebut.

“Saya merasa tidak nyaman, dia meletakkan tangannya di paha saya, dan saya ingat segera memindahkan tangannya. Setelah beberapa detik berbicara, dia mencengkeram leher saya, seolah mencekik saya, menoleh ke arahnya, dan mencoba mencium saya dengan paksa,” katanya.

Wanita itu menambahkan, Grant menolak melepaskannya dan memaksa dia menginap di apartemen tersebut. Dia mengancam jika wanita itu tak melayaninya.

“Saya tidak punya keberanian untuk mengatakan tidak padanya. Dia mencoba lagi dan kali ini dia meletakkan tangannya di selangkangan saya. Setelah itu, saya menangis di kamar mandi,” ucapnya.

Grant pernah melatih Chelsea pada 2007. Dia memimpin The Blues ke final Liga Champions, tapi kalah dari Manchester United. Dia juga pernah melatih West Ham United dan Portsmouth di Liga Premier Inggris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini