Dampak Gempa di Sukabumi, 202 Rumah Rusak dan 173 Orang Mengungsi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 di Sukabumi membuat 173 warga mengungsi dan tiga orang terluka. Selain itu, gempa mengakibatkan 202 rumah rusak.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa M 4,9 mengguncang Sukabumi pada Selasa 10 Maret 2020 pukul 17.18, dengan pusat gempa di 23 kilometer arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.

Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi pun membuat tenda pengungsian untuk menampung penduduk yang rumahnya rusak.

“Mereka mendirikan tenda untuk menampung 173 warga Kampung Cipicung, Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Maret 2020.

Ia merinci rumah yang rusak di Sukabumi mencapai 202 unit. Itu terdiri dari rumah rusak berat (RB) 48 unit, rusak sedang (RS) 91 unit, dan rusak ringan (RR) 63.

“Dampak kerusakan rumah tersebar di Kecamatan Kalapanunggal, Cidahu dan Kabandungan,” katanya.

Total kerusakan rumah di Kalapanunggal berjumlah 166 unit dengan rincian RB 41 unit, RS 75 dan RR 50. Rumah rusak di Kecamatan Cidahu mencapai 11 unit (rumah RS 7 unit dan RR 4 unit).

Kecamatan Kabandungan memiliki total rumah rusak berjumlah 25 unit, RB 7 unit, RS 9 dan RR 9. Satu masjid di kecamatan ini juga mengalami kerusakan dengan kategori sedang.

Selain Sukabumi, Agus menyebut gempa juga menimbulkan kerusakan tempat tinggal di Bogor. BPBD Kabupaten Bogor mencatat total kerusakan rumah di Kecamatan Pamijahan, Bogor, mencapai 20 unit, dengan rincian rumah RB 7 unit, RS 9 dan RR 4 unit.

Untuk Sukabumi sendiri, Kepala Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna menyebut ada lima kecamatan yang melaporkan kerusakan akibat gempa.

“Lima kecamatan tersebut adalah Kalapanunggal, Parakansalak, Cikidang, Cidahu dan Kabandungan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini