MATA INDONESIA, JAKARTA-World Health Organization (WHO) merilis bawah ada sekitar 80 juta anak di bawah satu tahun di 68 negara terancam penyakit campak dan polio.
Hal itu diakibatkan karena layanan imunisasi anak di seluruh dunia terganggu karena pandemi corona. Tak hanya itu, virus covid-19 ini juga membuat masyarakat takut terhadap penularan virus sehingga mengurungkan niatnya untuk mendatangi fasilitas layanan kesehatan yang akhirnya membuat program vaksinasi terhenti.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa imunisasi adalah salah satu alat pencegahan penyakit yang paling kuat dan mendasar dalam sejarah kesehatan masyarakat.
“Gangguan pada program imunisasi dari pandemi COVID-19 mengancam mengendurkan kemajuan dalam beberapa dekade, terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak,” ujarnya.
Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore mengatakan seharusnya pemberantasan covid-19 tidak mengorbankan Kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.
Menurut Fore, di tengah pandemi Covid-19 saat ini dunia telah mengalami kemajuan dimana vaksin telah dimiliki secara efektif dalam melawan sejumlah penyakit menular seperti campak, polio, dan kolera yang sebelumnya mewabah di beberapa wilayah.
“Untuk itu meski kondisi pandemic corona menghambat pemberian vaksin, tapi imunisasi harus segera dimulai kembali,” katanya.