Catat! Pemerintah Tetapkan Libur dan Cuti Bersama Tahun 2023

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah menetapkan hari libur nasional tahun 2023 sebanyak 16 hari. Sementara cuti bersama sebanyak delapan hari.

Penetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023.

“Tahun 2023 telah ditetapkan untuk libur nasional berjumlah 16 hari sementara cuti bersama delapan hari sehingga total 24 hari,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.

Daftar libur nasional

– 1 Januari (Minggu): Tahun Baru 2023 Masehi
– 22 Januari (Minggu): Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
– 18 Februari (Sabtu): Isra Mikraj Nabi Muhammad saw.
– 22 Maret (Rabu): Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
– 7 April (Jumat): Wafat Isa Almasih
– 22-23 April (Sabtu-Minggu): Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah
– 1 Mei (Senin): Hari Buruh Internasional
– 18 Mei (Kamis): Kenaikan Isa Almasih
– 1 Juni (Kamis): Hari Lahir Pancasila
– 4 Juni (Minggu): Hari Raya Waisak 2567 BE
– 29 Juni (Kamis): Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah
– 19 Juli (Rabu): Tahun Baru Islam 1445 Hijriah
– 17 Agustus (Kamis): Hari Kemerdekaan RI
– 28 September (Kamis): Maulid Nabi Muhammad saw.
– 25 Desember (Senin): Hari Raya Natal

Cuti bersama

– 23 Januari (Senin): Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
– 23 Maret (Kamis): Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
– 21, 24, 25, dan 26 April (Jumat, Senin, Selasa, dan Rabu): Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah
– 2 Juni (Jumat): Hari Raya Waisak 2567 BE
– 26 Desember (Selasa): Hari Raya Natal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini