Bertambah, Korban Meninggal Virus Corona Capai 490 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Korban meninggal akibat terinfeksi virus corona terus bertambah, Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat hingga Rabu 5 Februari 2020 total korban meninggal dunia mencapai 490 orang di seluruh dunia.

Dalam sehari, tercatat 65 orang di Provinsi Hubei meninggal akibat virus corona. Total 479 kematian akibat virus phneumonia Wuhan di episenter penyebarannya.

Mengutip AFP, dalam sehari penyebaran virus corona di Provinsi Hubei dikonfirmasi bertambah 3.887 kasus baru. Di seluruh dunia penyebaran virus corona sejauh ini mencapai 24.324.

Pemerintah setempat mengatakan sekitar 12.627 pasien telah mendapat perawatan intensif di Hubei. Sekitar 771 korban diantaranya sejauh ini dinyatakan dalam kondisi kritis.

Penyebaran virus corona yang masif dalam dua bulan terakhir membuat pemerintah Cina kewalahan memenuhi peralatan medis dan masker. Saat ini masyarakat Cina kesulitan mendapatkan masker karena sebagian besar buruh pabrik sedang libur Imlek.

Pemerintah sejumlah provinsi besar di Cina, termasuk Guangdong meminta agar pemerintah pusat membantu menyediakan masker. Mengingat, pemerintah lokal mewajibkan warganya untuk mengenakan masker.

Dua rumah sakit darurat yang dibangun di Wuhan sejauh ini dinyatakan siap menampung dan merawat pasien. Masing-masing rumah sakit darurat itu rencananya siap menampung pasien hingga 1.000 dan 1.600 orang.

Meningkatnya penyebaran virus corona membuat pemerintah Cina berencana menambah tiga rumah sakit darurat untuk kebutuhan perawatan. Rumah sakit darurat yang akan dibangun kali ini merupakan bangunan stadion dan ruang pameran yang berada di Distrik Jianghan, Wuchang dan Dongxihu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini