MATA INDONESIA, JAKARTA-Jumat siang 22 Mei 2020, sebuah pesawat maskapai Pakistani International Airlines (PIA) jatuh di pemukiman warga. Pesawat tersebut membawa 107 penumpang yang terdiri atas 99 penumpang dan 8 kru. Insiden terjadi sebelum kapal terbang itu masuk ke wilayah bandara untuk mendarat.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyebut sudah mengirim pasukan ke area terjatuhnya pesawat. Ia juga sudah berbicara dengan CEO maskapai.
PIA menyebut pesawat jenis Airbus A320 dengan nomor penerbangan PK 8303 itu mengangkut 99 penumpang serta delapan kru. Pesawat terbang dari Lahore dan dijadwalkan mendarat Pukul 14.30 waktu setempat namun hilang dari radar satu menit sebelum pendaratannya itu.
“Informasi terakhir yang kami dengar dari pilot adalah bahwa dia mengalami kendala teknis. Ini adalah kejadian yang amat tragis,” ujar juru bicara PIA, Abdullah H. Khan, dalam sebuah video pernyataan resmi.
Pejabat senior dari otoritas penerbangan sipil mengatakan pesawat tersebut tidak bisa membuka rodanya menjelang mendarat.
Khan membenarkan adanya seruan mayday dari pilot pesawat yang melaporkan adanya masalah dengan landing gear. Pilot tersebut telah diberi tahu kalau jalur pendaratan di Bandara Internasional Jinnah sudah tersedia untuknya tapi kemudian memilih terbang memutar.
Kecelakaan ini terjadi setelah otoritas di Pakistan membuka kembali penerbangan domestik secara terbatas per Sabtu lalu setelah dua bulan ditutup terkait pandemi covid-19. Penerbangan internasional rencananya menyusul dibuka awal Juni mendatang.
PIA, salah satu maskapai terkemuka di dunia hingga tahun 1970-an, sekarang reputasinya menurun karena seringnya pembatalan, keterlambatan, dan masalah keuangan.
Maskapai ini juga telah terlibat berbagai kontroversi selama bertahun-tahun, termasuk memenjarakan seorang pilot mabuk di Inggris pada 2013. Kecelakaan ini terjadi ketika warga Pakistan bersiap merayakan akhir Ramadan dan menyambut Idul Fitri.
Banyak penduduk Pakistan yang melakukan perjalanan kembali ke rumah mereka di kota dan desa.