MINEWS, LANGSA – Sebanyak 411 keluarga di Langsa, Aceh menjadi korban banjir luapan sungai Lengkong dam Karang Anyer. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengatakan pihaknya terus berupaya mengevakuasi para korban.
“Banjir terparah itu kemarin di Lengkong dan Karang Anyer, Kecamatan Langsa Lama dengan total warga terdampak 411 kepala keluarga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Langsa Ali Musaffah di Langsa, Minggu 17 November 2019.
Dari jumlah tersebut, BPBD juga mengevakuasi ibu dan bayi baru lahir selama satu pekan lalu. Namun ada sebagian besar warga memilih bertahan di rumahnya, meski pihaknya telah menurunkan berbagai perlengkapan evakuasi, antara lain “rubber boat”.
“Memang hari ini terpantau air sudah mulai surut, tapi kami masih khawatir dengan keadaan cuaca ekstrem yang terjadi dewasa ini. Karena puncak musim hujan,” kata dia.
BPBD Langsa juga sudah membuka satu posko tidak jauh dari lokasi banjir. Yakni sebagai dapur umum untuk menyediakan makanan, khususnya bagi mereka yang terdampak banjir.
Posko itu juga sebagai tempat penyaluran bantuan logistik yang dilakukan Dinas Sosial Kota Langsa kepada korban bencana tersebut.
“Tim kita di lapangan terus bersiaga dan memantau titik yang rawan agar bisa segera mengevakuasi warga jika terjadi bencana banjir,” kata Ali.
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh pada akhir Oktober 2019 telah mengeluarkan peringatan dini terhadap kemungkinan cuaca ekstrem akibat berada di puncak musim hujan.
“Untuk Provinsi Aceh, memang harus siaga bencana. Baik bencana banjir maupun tanah longsor, dan juga pohon tumbang,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Aceh, Zakaria Ahmad.