Anggota VII BPK Hadiri Seminar Alumni Bahas Tantangan dan Peluang BUMN

Baca Juga

Mata Indonesia, Jakarta – Seminar alumni Certification of Government Chief Audit Executive (CGCAE) dan Certified Internal Audit Executive (CIAE) merupakan momen penting untuk evaluasi dan sharing knowledge tentang peran auditor dalam mengemban tugas mengamankan aset negara dan mengawal agenda pembangunan nasional menuju Indonesia maju.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota VII BPK/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VIISlamet Edy Purnomo, yang hadir sebagai pembicara utama pada seminar tersebut dengan tema “Staying Relevant in a Changing World: Better and Stronger Internal Auditor (IA) For Effective National Development Risk Management” di Jakarta, pada Senin (11/12).

Slamet mengungkapkan beberapa isu penting dan strategis terkait tantangan dan peluang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) sebagai internal audit BUMN dan fungsi manajemen risiko BUMN. Ia memaparkan, saat ini pemerintah mengusung tema peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada lima objek, antara lain (1) penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), (2) akselerasi pembangunan infrastruktur, (3) reformasi birokrasi dan regulasi, (4) revitalisasi industri, dan (5) mendorong pembangunan ekonomi hijau.

“Dari lima fokus tersebut, poin dua, empat, dan lima sangat erat kaitannya dengan BUMN selaku salah satu aktor signifikan dalam perekonomian Indonesia,” papar Slamet.

Dalam pasal 33 UUD 1945, BUMN berperan melaksanakan tugas pemerintah sebagai agent of development, yakni untuk memenuhi hajat hidup orang banyak diantaranya pemenuhan bahan bakar minyak (BBM), listrik, gas, beras dan perumahan kepada masyarakat.

Lebih lanjut, BUMN juga banyak terlibat dalam proyek strategis nasional dan program strategis nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Data Kementerian BUMN per triwulan II tahun 2022 menunjukan sebanyak 81 proyek strategi nasional didukung BUMN.​

“Hal ini menunjukan pengelolaan BUMN sangat penting diawasi agar arah pembangunan nasional mencapai sasaran yang ditetapkan untuk kemakmuran rakyat dan kemajuan perekonomian bangsa dan negara,” ujar Slamet.

Oleh sebab itu, Slamet berharap, para internal auditor dapat membantu dan mendukung peran BUMN dalam pembangunan nasional.

(Humas BPK)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini