Alhamdulilah, 1.117 Jemaah Umrah yang Gagal Sudah Dipulangkan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-1.117 jemaah umrah yang transit lalu tidak bisa masuk Saudi karena terdampak kebijakan penangguhan akses masuk sementara, kini mereka sudah tiba di Indonesia dengan selamat. Hal itu disampaikan oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Arfi Hatim.

Sebelumnya 220 jemaah tersebut, ada diketahui sudah ada 856 jemaah yang juga telah lebih dulu tiba di Indonesia setelah transit di Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura, dan 41 jemaah yang kembali ke Indonesia melalui Kuala Lumpur, setelah transit di Turki.

Saat ini Kementerian Agama masih memproses 568 orang sisa Jemaah umrah transit yang juga dalam proses kembali ke Indonesia. Diketahui, total jemaah umrah yang transit dan tidak bisa masuk ke Saudi adalah 1.685 jamaah.

“Kita proses terus pemulangannya, dan jika sudah tiba di Bandara Soetta Cengkareng, mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing,” katanya.

Berikut data 568 orang sisa jemaahyang masih dalam tahap proses pemulangan ke Indonesia:

  1. Srilanka Airlines UL365 membawa 65 orang, terdiri dari jemaah PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) Humairah Cinta Wisata (49) dan PPIU Tragunatama Jaya Abadi (16).
  2. Oman Air WY850 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam.
  3. Garuda Indonesia GA825 membawa 65 jemaah dengan rute melalui Bandara Singapura. Mereka tergabung dalam PPIU Humairah Cinta Wisata (49) yang berasal dari Semarang (35), Surabaya (3), dan Jakarta (1). Ada juga jemaah PPIU Tragunatama Jaya Abadi (16) yang berasal dari Rancaekek (3), Bekasi (7), dan Bandung (6).
  4. Malaysia Airlines MH 717 membawa 45 jemaah PPIU Asia Mandiri Wisata Islam. Sebanyak 38 orang berasal dari Purwokerto, lima orang dari Palembang, dan dua jemaah asal Lampung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini