9 Orang Korban Hanyut Ditemukan, TNI Terjunkan Pasukan Katak

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dari total 10 siswa yang hanyut di Sungai Sempor, Sleman, dua orang berhasil ditemukan tim SAR gabungan tinggal satu yang belum ditemukan.

“Saat ini, ada satu lagi yang masih belum ditemukan. “Pukul 10.15 WIB ditemukan satu korban,” ujar Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto,

Korban yang ditemukan berjenis kelamin perempuan. Korban ditemukan tim SAR di daerah DAM Lengkong.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, sampai Sabtu 22 Februari 2020 sudah ada tujuh Tim Search and Rescue Unit (SRU) yang diterjunkan.

Masing-masing Tim SRU kata dia, memiliki tidak kurang 30 orang. Selain itu, Tim SAR seluruh Pulau Jawa sudah datang untuk membantu proses pencarian korban hanyut yang sampai saat ini masih belum ditemukan.

“Ketika tiga jam (sejak pukul 06.30) atau sekitar pukul 10.00 tidak bisa ditemukan, kami menurunkan Pasukan Katak TNI,” kata Sri usai menemui kepsek-kepsek SMP/MTs di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.

Sri menegaskan, semua elemen sudah terjun membantu proses pencarian siswa-siswa yang hanyut. Ia berharap, siswa-siswa SMP N 1 Turi tersebut dapat segera ditemukan dan dalam keadaan sehat wal afiat.

Atas kejadian ini, Sri telah pula mengeluarkan larangan ke sekolah-sekolah seluruh Kabupaten Sleman untuk melakukan kegiatan lapangan di luar sekolah. Terlebih, ia mendapati banyak sekolah yang merencanakan kegiatan serupa.

“Semua kegiatan susur sungai kita cancel, kita buat protap (prosedur tetap) dulu, tujuannya agar dilakukan secara profesional dan bisa menjaga keselamatan anak-anak didik kita,” ujar Sri.

Meski begitu, Sri tetap menyayangkan kegiatan-kegiatan susur sungai SMPN 1 Turi dilaksanakan pada musim hujan. Ia berpendapat, itu menandakan pembina-pembina yang mengawal kegiatan susur sungai tidak peka terhadap lingkungan.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini