1,3 Juta Data Penduduk Kota Bogor Diretas, Server Disdukcapil Lumpuh Total

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-1,3 juta data penduduk milik Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor, diduga dibobol hacker. Data tersebut diklaim telah diperjualbelikan oleh orang tak bertanggung jawab.

Sebanyak 1.064.00 jiwa merupakan data aktif. Sedangkan, sisanya data warga Kota Bogor yang pindah dan meninggal dunia.

Soal bobolnya server Disdukcapil langsung disorot oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim. Menurutnya, dampak dari peretasan tersebut mengakibatkan pelayanan pengurusan pembuatan dokumen kependudukan dilakukan secara manual atau offline untuk sementara waktu.

“Bukan diretas tapi dijual kali ya. Tapi, saya juga ga ngerti lah. Intinya saya dengan Pak Wali sudah mengintruksikan kepada Kadisdukcapil untuk tidak dulu menggunakan jaringan internet yang tidak secure (aman),” kata Dedie, Kamis 10 Juni 2021.

Dedie juga meminta jika hendak mengakses data Disdukcapil maka harus melakukan perbaikan sistem keamananya.

Atas persoalan itu, Dedie meminta maaf kepada warga Kota Bogor lantaran imbas perbaikan sistem server di Disdukcapil Kota Bogor, pelayanan pembuatan dokumen kependudukan dilakukan secara manual.

Diantaranya, pendaftaran e-KTP, akta kelahiran, maupun urusan dokumen lainnya. Di mana, masyarakat diminta untuk langsung menyambangi kantor dinas atau kecamatan.

“Jadi kita cari sedapat mungkin agar update datanya betul-betul aman untuk warga agar tidak ada lagi data yang kemudian bisa diubah yang beresiko tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kota Bogor, Sujatmiko Baliarto mengatakan, sesuai arahan dari Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bahwa untuk layanan online agar diberhentikan sementara.

“Tentunya sesuai dengan arahan bapak dirjen, maka pada saat itu juga harus mematikan seluruh layanan yang terhubung yang terkoneksi dengan internet publik. itu sudah kami lakukan,” kata Sujatmiko.

Ia mengatakan, sesuai arahan Kemendagri agar Pemkot Bogor memperkuat sistem server dan pengamanan data yang berada di Disdukcapil.

“Itu juga terus kami lakukan, supaya mengantisipasi ke depan agar tidak terjadi lagi, dan tidak kebobolan,” katanya.

Sujatmiko juga menegaskan jika sistem keamanan yang diterapkan sebenarnya sudah sangat aman, server sudah ada firewall, firehouse, antivirus dan sebagainya.

Namun tentu, dirinya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar meninjau langsung Disdukcapil Kota Bogor agar dapat merekomendasikan apa yang harus diperbaiki.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini