Simak Gaes, Begini Tanda Covid-19 Sudah Menyebar di Paru-Paru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Covid-19 dapat menimbulkan banyak gangguan saat sudah masuk dan menginfeksi tubuh. Bagian tubuh yang paling sering mengalami gangguan akibat virus corona adalah paru-paru.

Ada beberapa tanda yang terjadi ketika Covid-19 sudah menyebar di paru-paru dan menimbulkan kondisi yang fatal jika terus dibiarkan. Lalu, apa saja tanda-tanda yang dapat diketahui?

Covid-19 dapat menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang yang mengalaminya. Meski begitu, salah satu komplikasi yang paling sering ditimbulkan oleh infeksi dari virus corona adalah gangguan pada sistem pernapasan, terutama paru-paru. Gangguan ini bisa menimbulkan gejala yang ringan pada tahapan awal sehingga sulit untuk memastikannya jika paru-paru sudah terganggu.

Penurunan fungsi paru-paru sering menjadi masalah yang disebabkan oleh Covid-19 dan dapat bertahan dalam waktu yang lama. Selain itu, pneumonia yang menyerang paru-paru akibat infeksi virus corona juga merupakan penyebab umum kematian. Maka dari itu, kamu harus tahu beberapa tanda saat Covid-19 sudah menyebar di paru-paru, di antaranya:

  1. Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh
    Salah satu tanda Covid-19 sudah menyebar di paru-paru adalah pengidapnya mengalami batuk yang tidak berhenti-henti dan terus-menerus. Virus SARS-CoV-2 diketahui dapat berkembang biak di lapisan paru-paru dan menyebabkan batuk parah.

Kamu bisa mengalami batuk kering yang tidak membaik bahkan 2-3 minggu setelah terjadi infeksi. Hal ini mungkin menjadi pertanda komplikasi paru-paru yang disebabkan oleh Covid-19.

  1. Sesak Napas
    Sesak napas juga dapat menjadi pertanda jika Covid-19 sudah menyebar di paru-paru. Memang, sesak napas merupakan masalah yang biasa terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan fungsi paru-paru. Hal ini disebabkan oleh oksigen yang sulit masuk ke paru-paru. Sesak napas juga dapat menyebabkan penurunan saturasi oksigen dan menimbulkan masalah yang fatal dalam waktu singkat.

Maka dari itu, seseorang yang mengalami sesak napas perlu mendapatkan dukungan oksigen dan ventilasi mekanik. Kesulitan untuk bernapas terkadang juga masih dirasakan meski sudah pulih, karena itu pengidapnya mungkin memerlukan bantuan dan dukungan tambahan untuk tetap berfungsi dengan normal.

  1. Nyeri Dada
    Dokter juga memperingatkan jika kamu mengalami kesulitan untuk bernapas disertai nyeri pada dada aku yang tiba-tiba, bisa jadi jika ini disebabkan COVID-19 yang sudah menyebar di paru-paru. Gangguan ini disebut juga dengan sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS), yang menjadi tanda terjadinya gagal paru-paru.

Gangguan pada paru-paru ini dan komplikasi yang terkait mungkin menjadi pertanda adanya peradangan pada paru-paru dan dapat memiliki dampak yang bertahan lama, seperti jaringan parut pada paru-paru. Maka dari itu, jika kamu mengalami gejala ini, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan.

Saat Covid-19 telah menyebar di paru-paru, kamu juga berisiko untuk mengalami pneumonia. Kondisi ini menyebabkan paru-paru menjadi penuh dengan cairan dan mengalami peradangan, sehingga sulit untuk bernapas.

Ketika kantung udara di paru-paru terisi dengan cairan, kemampuannya untuk mengambil oksigen menjadi terbatas, sehingga menimbulkan perasaan sesak napas, batuk, dan banyak gejala lainnya.

Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan diri saat mengalami semua gejala yang telah disebutkan. Semakin dini masalah ini dideteksi, maka semakin cepat juga penanganan yang efektif untuk dilakukan. Dengan begitu, komplikasi berbahaya yang dapat terjadi dapat dihindari. Hal yang terpenting adalah menghindari infeksi dari virus corona agar tidak masuk ke tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Air Bersih untuk Papua, Bukti Kehadiran Negara dariPegunungan Hingga Pesisir

Oleh: Ruben Wanimbo *) Di seluruh penjuru Papua, dari dataran tinggi hingga pesisir, upaya pemerintahuntuk menyediakan air bersih terus dilakukan. Di wilayah dengan bentang alam yang menantang dan akses infrastruktur terbatas, kehadiran air bersih adalah wujudnyata perhatian negara terhadap hak dasar warganya. Tidak sekadar memenuhikebutuhan sehari-hari, air bersih juga bermanfaat bagi kesehatan, kualitas hidup, dan masa depan yang lebih layak. Di Papua Selatan, tepatnya Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Satgas PamtasYonif 111/KB bersama Tim Relawan Rumah Zakat memulai perbaikan saluran air bersih umum yang rusak. Komandan Satgas, Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo, menjelaskan bahwa pekerjaan ini mencakup penggantian mesin air yang lama tidakberfungsi, serta pemasangan pipa baru di sejumlah titik kampung. Menurut DanposKombut, Lettu Inf. Dimas Putranto Irawan, keterlibatan warga dalam proses inimenjadi kunci keberhasilan. Bagi masyarakat pedalaman, fasilitas ini akanmengurangi beban yang selama ini harus ditanggung untuk mendapatkan air layak. Di pesisir utara Papua, langkah serupa hadir di Kampung Asei Besar, Distrik SentaniTimur, Jayapura. Kepolisian Daerah Papua meresmikan fasilitas penampungan air bersih yang diinisiasi sebagai bagian dari program sosial Polri. Karo Logistik PoldaPapua, Kombes Pol Agus Setiawan, menyampaikan bahwa tujuan utama fasilitas iniadalah memberi kemudahan akses air bersih dalam jangka panjang. Pesan KapoldaPapua yang disampaikannya menekankan pentingnya menjaga fasilitas ini agar manfaatnya berkelanjutan. Di wilayah yang sebagian besar mengandalkan danaudan sungai, keberadaan penampungan yang aman dan higienis adalah langkahbesar dalam pencegahan penyakit. Di Kabupaten Merauke, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-125 Kodim 1707/Merauke menghadirkan solusi melalui pengeboran sumur. KomandanSSK TMMD, Letda Inf. Mansur Rambe, mengisahkan bagaimana personel TNI danwarga bekerja sama di bawah terik matahari untuk menemukan sumber air bersih. Semangat gotong royong ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan pembangunanbukan hanya soal kebijakan, tetapi juga kemauan bersama untuk mewujudkanperubahan. Upaya pemenuhan air bersih juga hadir di wilayah perbatasan seperti KabupatenKeerom. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cendrawasih, HelimRumbiak, memimpin pemasangan alat penyaringan berbasis teknologi Reverse Osmosis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini