MATA INDONESIA, JAKARTA – Para penyintas Covid-19 termasuk mereka yang masih mengalami long Covid-19 syndrome (syndrome long Covid-19) gizi seimbang saja tidak cukup.
Dokter spesialis gizi klinis Diana F Suganda menegaskan bahwa pasien yang sedang menjalani masa pemulihan dari Covid-19 justru harus menambah asupan kalori.
Satu orang per hari normalnya menerima asupan sebanyak 1.500-1.700 kalori. Sementara saat pemulihan memerlukan tambahan kalori sebanyak 600-700 kalori.
“Tambahan kalorinya hampir sama kayak ibu menyusui. Tambahan kalorinya dari protein. Protein itu berfungsi sebagai zat pembangun. Saat kita dalam masa pemulihan, proses penyembuhan, protein perlu ditambah ke asupan,” kata Diana.
Diana menegaskan bahwa lemak jenuh dan pemanis tambahan bisa memicu inflamasi dan mengganggu proses pemulihan. Dalam konteks makan sehat, tambahan 300 kalori cukup sulit apalagi 700 kalori.
Maka ada beberapa cara untuk menyiasatinya seperti mengonsumsi sumber protein yang dikenal berasal dari hewan dan tumbuhan. Bisa dengan menambahkan lauk seperti ayam satu potong. Kemudian porsi makan berikutnya bisa dengan lauk ikan dan tahu atau tempe.
Selain itu, menyantap camilan atau makan selingan di sela makan besar juga bisa dilakukan. Hal ini bisa dilakukan sebanyak 2 kali di sela sarapan dan makan siang, bisa juga di sela makan siang dan makan malam. Namun, makan selingan sebaiknya juga ditambah dengan yang mengandung protein.
“Tiga kali selingan yang mengandung protein, bisa dari segelas susu jadi dua gelas susu. Ngemil ditambah tahu, bubur kacang hijau, kacang rebus, boleh,” kata Diana.