4 Amalan Utama saat Idul Fitri Tiba, Yuk Lakukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Alhamdulillah, Idul Fitri telah tiba, setelah umat Islam berjuang menahan segala nafsu di bulan suci Ramadan selama 30 hari.

Menyambut hari kemenangan ini, banyak amalan yang mendatangkan kebaikan, yang bisa kita lakukan. Amalan-amalan ini sangat sederhana, namun membawa manfaat untuk hidup.

Berikut, 4 amalan yang utama dan mudah dilakukan saat Idul Fitri:

1. Takbir

Sudah pasti, amalan yang satu ini tak absen saat Idul Fitri tiba. Rasulullah SAW juga menyambut hari kemenangan ini dengan takbir.

Allah SWT berfirman: “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185).

2. Memakai Wewangian

Membersihkan diri dan memakai wewangian saat Idul Fitri adalah amalan yang sederhana, namun penting. Menyambut hari suci ini, Rasulullah juga terlebih dahulu membersihkan dir, memakai pakaian terbaiknya, lalu menggunakan wewangian.

3. Makan Sebelum Salat Id

Rasulullah sebelum melaksanakan salat Id, terlebih dahulu beliau makan. Lagipula, diharamkan berpuasa pada hari Idul Fitri. Catat ya gaes, jangan sampai puasanya nambah lagi, padahal sudah lewat Ramadan.

4. Silaturahmi

Sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad, beliau selepas salat Id langsung menuju keramaian untuk bersilaturahmi, juga mengunjungi rumah-rumah sahabatnya. Namun, karena saat ini tengah pandemi Covid-19, silaturahminya virtual saja ya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini