TKN: Kemenangan Jokowi-Ma’ruf Versi Quick Count Bukan Kebohongan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Kemenangan versi hitung cepat (quick count) Pilpres 2019 yang didapat pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin bukanlah bagian dari kebohongan. Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Erick Thohir bahkan menyebutkan jika hasil tersebut merupakan fakta yang nyata.

“Insyaallah, kita ini bukan pendusta, kita ini bukan pembohong, saya setuju data-data kita menunjukkan kita menang di 55 persen. Ini bukan klaim, tapi ini data dan fakta dan kita harus juga mengingat, ketika quick count berjalan, ketika real count berjalan, hasilnya sama,” ujar Erick di The Pallas SCBD, Jakarta Selatan, Minggu 21 April 2019.

Meki menang, pihaknya tetap meminta para relawan milenial untuk tetap menunggu hasil yang dikeluarkan oleh KPU. Termasuk mengajak seluruh pendukung Jokowi-Ma’ruf untuk tetap menjaga dan mengawasi hasil sementara yang telah muncul.

“Kita harus sabar tapi bukan berarti kita tidak boleh syukuran. Tidak boleh selebrasi, tidak boleh mengeluarkan hasil kita, yang tetap kita harus jaga apa, persatuan kita, kita harus jaga juga hasil-hasil kita,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Erick juga mengingatkan para generasi muda untuk terus siap akan tantangan besar yang harus dihadapi. Para relawan juga diminta tetap merangkul perbedaan dan tetap menjaga persatuan.

“Kita kasih lihat juga kepada saudara kita yang berbeda kita rangkul karena dengan persatuan kita bangsa besar. Tantangan kita luar biasa ke depan. Tantangan bagaimana kita merajut bangsa kita kembali, tantangan bagaimana bisa membuktikan tahun 2045 kita masuk 4 besar dunia secara ekonomi,” kata Erick.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini