Tak Ada Mitos, Ini Penjelasan Gunung Meletus dalam Al-Quran

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA  –   Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.

Peristiwa letusan gunung disebutkan dalam firman Allah SWT.:

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan [Q.S. an-Naml (27): 88].”

Seperti dikutip dari buku ‘Sains berbasis Al Quran’ karangan Ridwan Abdullah Sani, pada hari kiamat yang sesungguhnya, keadaan akan lebih dahsyat. Gunung berapi akan meletus secara serentak. Saat gunung-gunung di bumi meletus, akan muncul muntahan lahar yang sangat panas.

Lahar tersebut akan berpencar ke penjuru bumi dan mengenai seluruh makhluk hidup. Kondisi tersebut digambarkan dalam Surah Al-Qariah ayat 4 dan 5. “Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,” “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan,” bunyi ayat tersebut.

Jika sebuah gunung meletus, abunya dapat beterbangan menutupi atmosfer bumi. Debu yang menutupi langit dapat membuat sinar matahari terhalang dan cuaca di bumi menjadi dingin seketika. “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih,” bunyi Surah Ad-Dukhan ayat 10-11.

Jika oksida belerang memenuhi udara, bahaya yang menimpa kehidupan di bumi adalah terjadinya hujan asam. Kondisi ini akan membuat hewan dan manusia sangat menderita.

Penjelasan lainnya melansir dari tafsir Kemenag, Allah menggambarkan kiamat kubra yang terdapat pada surah Al Inssyiqaq ayat 1-4 sebagai bumi yang benar-benar hancur. Baik karena terjadinya benturan dengan planet atau benda langit lainnya, atau pun hilang atau kacaunya gaya gravitasi.

Kemudian, gunung-gunung pun ikut hancur dan mengeluarkan apa yang dikandungnya.

إِذَا السَّمَاءُ انْشَقَّتْ

وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ

وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ

Artinya: “Apabila langit terbelah, dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya patuh, dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong,”

Reporter : Syifa Ayuni Qotrunnada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini