Sederet Profesi Rakyat Kecil yang Terdampak Naiknya Iuran BPJS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang dialami rakyat kecil di Indonesia saat ini. Bagaimana tidak, di tengah pandemi Covid-19 yang menghantam perekonomian rakyat, kini pemerintah malah menaikkan iuran BPJS Kesehatan, yang membuat keadaan semakin menjepit.

Seperti diketahui, per Selasa 1 Juli 2020, iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II resmi naik, sesuai Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Iuran yang naik hanya kelas I dan II, sementara kelas III tidak mengalami kenaikan tahun ini. Namun, pada 2021 mendatang, kelas III akan menyusul naik.

Dampaknya tentu akan sangat terasa bagi sederet rakyat kecil di Indonesia yang berprofesi seperti berikut ini:

1. Buruh Lepas

Buruh-buruh lepas yang tak memiliki pekerjaan tetap juga butuh jaminan kesehatan. Dengan pendapatan yang kecil dan tak menentu dipastikan buruh lepas akan susah membayar kewajiban iuran BPJS Kesehatan, apapun kelas yang diambil.

2. Pedagang Kecil

Sama seperti buruh lepas, penghasilan pedagang kecil juga tak menentu. Kenaikan BPJS jelas akan memperburuk kondisi pedagang kecil, padahal pemerintah berjanji untuk menghidupkan perekonomian usaha-usaha mikro.

3. Karyawan Pabrik atau Swasta Kecil

Namanya buruh pabrik, meski pendapatan tetap, namun tak ada jaminan gaji besar dan cukup untuk menghidupi keluarga. Bila gaji yang pas-pasan terpaksa harus dipangkas lagi untuk menutupi iuran BPJS, dipastikan mereka yang bekerja di profesi ini juga menjerit.

4. Ojek Online, Supir Angkot dan Sejenisnya

Di masa pandemi ini, profesi ojek online, supir angkot, tukang becak atau bajaj termasuk salah satu yang paling terdampak parah. Bayangkan, setelah cukup lama jarang mendapat penumpang, tentu berdampak pada penghasilan yang tak menentu. Apalagi ditambah kenaikan iuran BPJS Kesehatan, ini jelas menambah sederet derita baru.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini