Sebutan Raja Hutan untuk Harimau, Predator Nomor 1 di Habitatnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebutan ‘Raja Hutan’ untuk singa itu salah. Label ini rasanya lebih cocok ke harimau. Memang ada banyak kesalahpahaman tentang titel ini, sih.

Sebenarnya, ya, tidak begitu jelas darimana asal gelar ‘Raja Hutan’ atau ‘King of the Jungle’ dipakai. Tapi, ada beberapa yang mengira sebutan ini dari India. Ada kemungkinan ‘Jungle’ berasal dari kata ‘Jangala’ di bahasa Hindi. Artinya, ‘tempat yang tidak ditinggali manusia’.

Harimau tinggal di hutan sedangkan singa tinggal di Savannah. Mereka dua kucing besar di habitat yang berbeda. Nyaris tidak pernah bersinggungan atau hidup bersama.

Tapi untuk sebutan ‘Raja’, mungkin adil kalau singa disebut ‘Raja Binatang’. Mengingat mereka adalah hewan yang berkoloni. Satu koloni singa bisa berisi 30 singa lainnya. Seperti raja, tapi di Savannah.

Kalau harimau, mereka hewan soliter. Mereka tidak bergerombol. Walau begitu, sebutan ‘Raja Hutan’ cocok untuk mereka.

Harimau dikenal dengan kebuasannya. Mereka predator buas dan kuat. Belum lagi sifat mereka yang teritorial. Mereka jarang bersinggungan, kecuali ibu dan anaknya.

Harimau bisa disebut ‘apex predator’ di habitatnya. Tidak ada yang bisa menyaingi mereka—mungkin Hyena, atau manusia. Tapi selain itu, mereka ada di singgasana nomor 1 rantai makanan di hutan.

Mereka nokturnal dan pemburu yang tangguh. Harimau juga tidak takut hewan lain—yah, mereka paling kuat di hutan.

Tapi banyak yang penasaran, kalau harimau dan singa bertemu, bagaimana, ya? Nyatanya, mereka nyaris tidak mungkin bertemu. Singa habitatnya di Afrika dan harimau di Asia.

Ada, sih, satu tempat mereka mungkin bersinggungan. Yaitu, di India. Tapi, menurut peneliti pun, mereka akan berusaha menghindari satu sama lain. Keduanya punya sifat yang berbeda dan tidak tertarik saling mencampuri.

Kalau memang mereka harus bertarung, kemungkinan harimau akan menang. Dari beberapa kejadian harimau melawan singa, harimau menang. Mereka biasa sendiri, memiliki badan lebih besar dari singa, dan pemberani.

Dengan ini, baik harimau dan singa punya kehebatan masing-masing. Harimau dengan sifat mandirinya dan singa dengan kelompoknya.

Walau begitu, ini tidak merubah fakta kalau harimau itu sangat buas. Nyatanya, ada catatan kalau ada seekor harimau yang membunuh lebih dari 400 manusia.

Seekor harimau betina di India melakukan ini. Dia sulit tertangkap padahal memburu di siang hari. Tapi, akhirnya tentara Inggris berhasil menembaknya.

Dulu sebutannya Champawat Tiger dan merupakan Harimau Bengal. Karena kejadian ini, harimau Bengal sebagai salah satu spesies harimau paling mematikan.

Setelah ia terbunuh, kepalanya menjadi obyek penelitian. Memang Champawat Tiger adalah harimau yang sangat sehat dan kuat.

Walau begitu, harimau terus menurun populasinya. Mereka memasuki kategori ‘terancam punah’. Rasanya benar, kalau di hutan mereka tidak tertandingi. Musuh terbesar mereka hanya manusia yang terus memburu dan merusak habitat mereka.

Penulis: Deandra Alika Hefandia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini