MATA INDONESIA, JAKARTA – Total keseluruhan negara yang dijajah Inggris ada 90. Angka tersebut merupakan awal mulanya Bahasa Inggris menjadi Bahasa Internasional atau Bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dengan negara lain.
Sejak zaman Romawi kuno diperlukan satu bahasa yang dapat dimengerti banyak orang. Sebagai penguasa dunia karena telah menjajah banyak negara, bahasa Inggris dijadikan lingua franca.
Lingua franca adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar orang-orang yang berasal dari berbagai negara.
Bahasa Inggris merupakan bahasa paling tertua di dunia karena sudah ada sejak 8 masehi. Bahasa Inggris mengalami perkembangan yang pesat sehingga menjadi Bahasa Internasional. Hal tersebut juga didukung dengan datangnya negara Inggris ke negara jajahannya, termasuk Amerika Serikat. Warga asli negara jajahannya mau tidak mau memakai bahasa Inggris untuk berkomunikasi.
Amerika Serikat yang dulunya bekas jajahan Inggris mulai berkembang menjadi negara adidaya. Pada abad 20, banyak warga negara Inggris yang saat itu melarikan diri dari negaranya dan memilihi menetap di Amerika Serikat, peristiwa tersebut yang menjadikan Amerika Serikat sebagai negara imigran. Suku Indian yang merupakan warga asli Amerika Serikat mulai terancam keberadaannya karena setiap tahunnya warga negara Inggris selalu berdatangan.
Dengan semakin menguatnya Amerika serikat dan warganya kebanyakan imigran dari Inggris, semakin diakui juga bahasa Inggris menjadi Bahasa Internasional.
Seiring berjalannya waktu, bahasa Inggris memiliki perkembangan kosa kata yang pesat. Menurut peneliti Harvard University dan Google mencatat penambahan kosa kata mencapai 8.500 kata per tahun, dengan total peningkatan hingga sekarang sebanyak 1.022.000 kata. Perkembangan jumlah kosa kata juga menjadi layak atau tidaknya sebuah bahasa dianggap sebagai bahasa internasional.
Berkat perkembangannya, ada 2,4 milyar orang yang mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Kosa kata yang banyak dan relatif mudah menjadikan bahasa Inggris merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Reporter : Rama Kresna Pryawan
