Saat Palestina Digempur Habis oleh Israel, Kemana Negara-Negara Arab?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA- Sampai saat ini, konflik antara Palestina dan Israel tak kunjung usai. Terlebih, soal pengusiran warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah. Bukan hanya itu, aparat keamanan Israel dengan keji menyerang jamaah di Masjid Al-Aqsa ketika sedang salat tarawih. Akibatnya, ratusan warga Palestina meninggal dunia.

Situasi makin memanas ketika kelompok Hamas meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel. Melihat kondisi tersebut, aparat keamanan Israel tidak tinggal diam. Mereka membalas serangan itu dengan melakukan operasi militer di beberapa wilayah Palestina. Akhirnya yang tidak diinginkan pun terjadi kembali, ratusan warga Palestina meninggal dan ribuan orang lainnya mengalami luka cukup serius.

Pertanyaannya, mengapa negara negara Arab tidak bereaksi saat Palestina digempur habis oleh Israel? Apa ada hal yang disembunyikan oleh mereka? Ahmad Sahide, dosen Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Ia mengatakan bahwa diamnya negara negara Arab terhadap serangan Israel di Palestina karena memiliki ketergantungan serta hubungan terhadap Amerika Serikat. ‘

Tentu, hal itu tidak menguntungkan bagi Palestina. Parahnya lagi, negara mayoritas Islam itu tidak memiliki dukungan politik serta bantuan strategi yang kuat seperti Israel. Ahmad Sahide menambahkan bahwa mau tidak mau negara negara Arab harus mencari jalan keluar terkait konflik tersebut.

”Selagi AS menjadi negara superpower dan negara negara Islam mempunyai ketergantungan tinggi terhadap Amerika, maka Israel akan terus menerus menyerang warga Palestina. Mau tidak mau mereka harus mengurangi tingkat ketergantungan terhadap Amerika, seperti mengembangkan sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan,” kata Ahmad Sahide.

Selain itu di Uni Emirat Arab, masyarakatnya tidak satu suara. Ada yang memberi dukungan terhadap Palestina, tapi ada juga yang mendukung Israel karena menganggap Hamas sebagai kelompok radikal. Hal itu dibenarkan oleh Waseem Yousef, salah satu tokoh Muslim di UEA. ”Hamas meluncurkan roket dari kawasan warga sipil dan ketika balasan datang, Hamas bertanya, ‘Di mana negara Arab dan Muslim?’ Kalian yang membuat Gaza menjadi kuburan massal bagi warga tak bersalah,” kata Waseem Yousef melalui akun twitternya.

Melihat kondisi tersebut, sulit bagi Palestina untuk mendapatkan bantuan lebih dari negara negara Arab. Terlebih, UEA dan beberapa negara Arab lainnya sedang menjalin kerjasama investasi dengan Israel yang mendominasi sektor pariwisata, energi, hingga teknologi.

Reporter : R Al Redho Radja S

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini