Program Trisula Diharapkan Tekan Kemiskinanhinggake Akar

Baca Juga

Oleh: Priabudy Santoso )*

Pemerintah mulai menggulirkan tiga program besar sebagai langkah strategis menekanangka kemiskinan hingga ke akar. Ketiga program tersebut dikenal sebagai Trisula Pembangunan, yaitu Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis di sekolah, dan KoperasiDesa/Kelurahan Merah Putih.

Ketiga program itu diluncurkan secara bertahap sepanjang Juli 2025 sebagai bagiandari prioritas nasional yang dirancang langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Peluncurannya bertepatan dengan momentum menuju Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyebut ketiga program inisebagai senjata utama pemerintah dalam mempercepat pemerataan pembangunan.

Menurutnya, Trisula Pembangunan menyasar kelompok masyarakat paling rentan, yakni warga miskin dan miskin ekstrem yang selama ini belum tersentuh secaramenyeluruh oleh kebijakan publik.

Ia menjelaskan, program Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada akhir Juli dan ditargetkan hadir di 100 titik awal. Sekolah ini dirancang untuk menampung anak-anakdari keluarga miskin ekstrem yang belum pernah sekolah atau berisiko putus sekolah.

Anak-anak peserta program ini akan tinggal di asrama, mengikuti kurikulum nasional, serta mendapatkan makan bergizi setiap hari. Negara menanggung seluruh biayapendidikan dan kebutuhan harian mereka.

Hasan menilai, Sekolah Rakyat adalah bentuk nyata tanggung jawab negara dalammemastikan tidak ada anak yang tertinggal dari akses pendidikan hanya karenakendala ekonomi.

Di bidang kesehatan, pemerintah juga memperluas jangkauan layanan melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini menyasar siswa dari tingkat SD hingga SMA dan madrasah.

Pemeriksaan kesehatan yang diberikan meliputi aspek fisik maupun mental. Di antaranya pemeriksaan gigi, telinga, tekanan darah, skrining tuberkulosis, dan evaluasikejiwaan.

Hasan mengatakan, intervensi kesehatan sejak dini adalah bagian integral daripembangunan sumber daya manusia yang unggul. Ia menegaskan bahwa pendidikanyang baik tidak akan maksimal tanpa tubuh dan jiwa yang sehat.

Program ini juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnyapemeriksaan kesehatan secara berkala. Sekolah menjadi pintu masuk efektif untukmenjangkau anak-anak yang selama ini luput dari layanan kesehatan.

Sementara itu, di sektor ekonomi kerakyatan, peluncuran Koperasi Desa/KelurahanMerah Putih menjadi tonggak penting kebangkitan ekonomi berbasis komunitas. Presiden Prabowo dijadwalkan meresmikannya secara nasional pada 19 Juli di Klaten, Jawa Tengah.

Sebanyak 80 ribu koperasi baru ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap. Koperasi ini menjadi alat distribusi ekonomi rakyat agar hasil pembangunan bisadinikmati hingga ke pelosok desa dan kelurahan.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Paramadina, Ariyo DP Irhamna, menilai peluncuran Koperasi Merah Putih sebagai kebijakan strategis yang memperkuatperan koperasi dalam peta ekonomi nasional.

Ia menganggap langkah ini sebagai titik balik setelah koperasi lama terpinggirkan oleh dominasi ekonomi berbasis korporasi dan pasar bebas.

Ariyo mengingatkan, agar keberhasilan koperasi tidak hanya diukur dari jumlah yang berdiri, tetapi juga dari keberlanjutan operasional, kualitas manajemen, dan kepercayaan masyarakat terhadap sistemnya.

Menurutnya, koperasi yang sehat harus dibekali pendampingan kelembagaan dan strategi usaha yang terukur. Tanpa itu, koperasi hanya akan menjadi proyek besar yang tidak menyentuh substansi ekonomi rakyat.

Dukungan pembiayaan juga dinilai perlu diiringi tata kelola yang transparan dan akuntabel. Ariyo menekankan pentingnya menjaga semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi agar koperasi bisa bertahan dalam jangka panjang.

Di sisi lain, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa SekolahRakyat adalah gagasan langsung Presiden Prabowo sebagai bentuk keberpihakanterhadap keluarga miskin ekstrem.

Ia menjelaskan bahwa program ini dijalankan melalui koordinasi lintas kementerian dan daerah, dengan Kemensos sebagai koordinator operasional sesuai Instruksi PresidenNomor 8 Tahun 2025.

Gus Ipul menyampaikan bahwa simulasi pembelajaran telah dilakukan di dua titiksebagai uji coba kesiapan sistem. Ia berharap seluruh proses berjalan optimal saatpeluncuran resmi dilakukan pada pertengahan Juli.

Menurutnya, Sekolah Rakyat tidak sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga menjadiwadah pembentukan karakter dan tempat hidup yang kondusif bagi anak-anak yang paling rentan secara sosial dan ekonomi.

Dengan sistem berasrama, siswa menjalani rutinitas yang terstruktur, mulai dari belajar, makan bersama, kegiatan keagamaan, hingga istirahat malam. Lingkungan ini dibentukuntuk menciptakan generasi yang tangguh dan mandiri.

Hasan menambahkan bahwa peluncuran ketiga program ini bukan hanya simbolsemangat kemerdekaan, melainkan bukti nyata kehadiran negara dalammemperjuangkan kesejahteraan rakyatnya.

Ia menilai bahwa kemerdekaan tidak cukup hanya diperingati secara seremonial, tetapiharus diterjemahkan melalui kebijakan yang menyentuh langsung kebutuhan dasarrakyat.

Pemerintah berharap bahwa Trisula Pembangunan dapat menjadi solusi menyeluruhuntuk memutus mata rantai kemiskinan secara lintas generasi.

Integrasi antara pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat diyakini menjadi fondasiutama dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur.

Ketiga program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk tidak membiarkan satupun warga tertinggal dari arus pembangunan nasional.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat, Trisula Pembangunan diharapkan mampu membawa perubahan nyata bagi masa depan Indonesia.

)* Pemerhati Kebijakan Sosial

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini