Peringatan Hari HAM Sedunia di Papua Dijadikan Momentum Perkuat Persatuan dan Keamanan Daerah

Baca Juga

MataIndonesia, PAPUA – Berbagai tokoh masyarakat di Papua menyerukan pentingnya menjaga keamanan, persatuan, dan keharmonisan sosial pada peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia yang jatuh pada 10 Desember. Seruan ini muncul dari Manokwari hingga Jayapura, sebagai bentuk komitmen bersama untuk memastikan peringatan Hari HAM berlangsung damai dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

Di Manokwari, tokoh pemuda Byak, Rommyr Arwam, menegaskan bahwa Hari HAM harus dipahami sebagai momen refleksi moral bagi seluruh masyarakat Papua Barat. Ia menekankan bahwa peringatan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi pengingat bahwa martabat manusia, keadilan, dan kesetaraan harus menjadi pijakan dalam kehidupan bermasyarakat.

“Peringatan Hari HAM di Manokwari perlu dipahami sebagai komitmen bersama untuk memperkuat persatuan dan keharmonisan sosial,” ujarnya.

Arwam juga mengapresiasi Pemerintah Daerah serta aparat TNI–Polri yang telah menjaga stabilitas keamanan, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan aman. Menurutnya, keamanan merupakan bagian dari pemenuhan hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera.

Selain itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak terpengaruh provokasi dan informasi bohong yang berpotensi memecah belah persatuan. Arwam menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi bersama tokoh adat, pemuda, dan komunitas lokal untuk menjaga ketertiban selama rangkaian peringatan Hari HAM.

Imbauan serupa juga disampaikan oleh Ketua Asosiasi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS) Kabupaten Jayapura, Jhon Maurits Suebu. Ia menyoroti pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap provokasi oleh kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan momentum Hari HAM untuk mengganggu keamanan, terlebih menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Mari kita ikut berpartisipasi menjaga Kamtibmas, membangun solidaritas dengan TNI dan Polri, serta mempersiapkan Natal dan Tahun Baru dengan suka cita,” ujarnya melalui pesan resmi. Ia menekankan pentingnya sikap bijak masyarakat dalam menyikapi setiap informasi agar tidak mudah terprovokasi.

Sementara itu, Ketua Presidium Pemuda Papua Wilayah Tabi, Fran Reynould Thejo, mengajak seluruh elemen masyarakat di Kota Jayapura untuk menjadikan Hari HAM sebagai ruang refleksi bersama. Ia menilai bahwa peringatan ini harus disambut dengan hati yang damai, terutama di tengah suasana sukacita menyambut Natal dan Tahun Baru 2026.

“Kita mendukung TNI–Polri menjaga Kamtibmas. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.

Keseluruhan seruan ini mencerminkan tekad masyarakat Papua untuk menjadikan peringatan Hari HAM Sedunia sebagai wujud penguatan kebersamaan, menjaga stabilitas daerah, serta memastikan pembangunan di Tanah Papua berjalan dengan baik dan berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini