Oleh: Zahra E *)
Salah satu pilar penting dalam sistem demokrasi di Indonesia adalah diadakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pilkada 2024 akan dilaksanakan serentak pada tahun ini. Dengan adanya Pilkada, negara memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin daerah yang akan menampung aspirasi mereka selama lima tahun ke depan, sesuai dengan hati nurani masyarakat itu sendiri. Namun, seperti yang diketahui Pilkada juga berpotensi menjadi momen yang rawan konflik, terutama jika pengelolaannya tidak baik. Dalam keadaan ini, peran tokoh masyarakat menjadi sangat penting untuk menjadi bagian dalam proses mengamankan Pilkada 2024 serta memastikan proses Pilkada berjalan dalam kondisi yang lancar dan damai.
Keterlibatan tokoh masyarakat dalam membantu mengamankan Pilkada memiliki posisi yang strategis, karena dapat membantu menyebarkan informasi yang benar dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat sekitar. Masih banyaknya masyarakat yang memiliki pengetahuan minim tentang pemilu, hak-hak mereka sebagai pemilih, dan dampak dari memilih pemimpin untuk kehidupan mereka lima tahun mendatang, membuat peran tokoh masyarakat dengan pengaruh dan kredibilitas yang dimilikinya dapat memberikan pemahaman yang jelas terkait pentingnya berpartisipasi dalam Pilkada.
Keberadaan tokoh masyarakat ini juga dapat membantu para masyarakat yang masih awam, tentang cara bersikap bijak tanpa menjatuhkan pilihan orang lain. Serta, tokoh masyarakat dapat menjadi penengah yang netral ketika terjadi perselisihan atau konflik antar pendukung kandidat. Dengan pendekatan yang bijak, mereka dapat membantu meredakan ketegangan dan mencari solusi yang damai untuk menyelesaikan masalah, sehingga potensi munculnya konflik yang lebih besar dapat dihindari.
Pada kegiatan Deklarasi Pilkada Damai Serentak 2024 yang dilaksanakan di Kota Mataram, Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Pol Umar Faroq, mengungkapkan bahwa dibutuhkannya sinergi antara seluruh pihak termasuk tokoh masyarakat untuk memastikan pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan dengan lancar. Umar berharap masyarakat dapat memberikan hak pilih masing-masing dengan penuh suka cita, tanpa adanya intervensi yang dapat mencederai proses demokrasi yang akan berlangsung.
Dalam Pilkada, perbedaan pilihan politik dapat menjadi sumber ketegangan yang memecah belah masyarakat. Oleh sebab itu, dibutuhkan tokoh masyarakat berwibawa yang memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan sosial di tengah perbedaan pandangan politik. Tokoh masyarakat ini dapat menghimbau masyarakat agar selalu menjaga persatuan, menghindari tindakan yang dapat memicu konflik, dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan perbedaan.
Sependapat dengan Kapolda NTB, Pj. Gubernur NTB, Dr. Hassanudin, juga menyuarakan harapan yang sama. Menurutnya, sangat penting untuk patuh terhadap regulasi yang sudah ada dan perlunya mengedepankan sikap saling menghargai antar masyarakat. Hassanudin mengatakan hal ini merupakan kunci untuk menciptakan tatanan kehidupan yang harmonis dan kondusif selama pelaksanaan Pilkada.
Deklarasi Pilkada Damai ini merupakan sebuah langkah awal yang penting untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai di NTB. Dengan adanya komitmen dari berbagai tokoh masyarakat, diharapkan dapat menciptakan suasana damai sepanjang proses Pilkada, sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya tanpa merasa takut atau tertekan.
Kehadiran tokoh-tokoh penting dari berbagai lapisan masyarakat dalam deklarasi ini menjadi bukti konkrit bahwa upaya menjaga dan mengamankan Pilkada bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh tokoh masyarakat. Dengan adanya sinergi di antara semua pihak, diharapkan proses Pilkada 2024 di NTB dapat berjalan sesuai dengan harapan seluruh masyarakat, serta mampu menciptakan demokrasi yang berkualitas dan bermartabat.
Di sisi lain, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Kementrian Agama dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) juga menggelar Deklarasi Pemilu Damai dan Silaturahmi Kebangsaan. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta yang hadir melakukan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai yang mendukung Pilkada di Kalimantan Tengah yang damai dan bebas dari unsur SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).
Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, Noor Fahmi, mengatakan bahwa dirinya berharap deklarasi yang dilakukan ini akan mampu menciptakan suasana yang kondusif di kalangan para pendukung maupun peserta pemilihan kepala daerah. Fahmi mengajak seluruh pihak untuk bersatu menciptakan suasana dan stabilitas keamanan menjelang Pilkada 2024. Menurutnya, untuk mewujudkan Pilkada yang aman, tertib, dan damai diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Fahmi juga berpendapat jika deklarasi bersama dari berbagai unsur ini sangat strategis untuk mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang aman dan damai pada Pilkada 2024.
Peran tokoh masyarakat dalam mengamankan Pilkada 2024 sangatlah penting. Sebagai sosok yang dihormati dan memiliki pengaruh besar di lingkungannya, tokoh masyarakat ini dapat membantu menjaga kerukunan, mengedukasi masyarakat, mengawasi proses pemilihan, dan mendorong partisipasi aktif warga. Dengan peran-peran ini, tokoh masyarakat menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan selama Pilkada, memastikan bahwa proses demokrasi berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.
Mari bersama-sama menjadi bagian dalam proses demokrasi, karena besar kecilnya kontribusi tokoh masyarakat dalam membantu mengamankan Pilkada akan tetap memberikan dampak besar yang positif untuk kemajuan Negara Republik Indonesia.
*) Mahasiswa Hukum Universitas Mataram