MINEWS, JAKARTA – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang digelar 17 April lalu kembali memakan korban. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat 14 pengawas meninggal dunia.
Jumlah tersebut menambah deretan banyaknya petugas Pemilu yang gugur dalam pesta demokrasi tahun ini. Baik aparat kamanan (Polri), petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), dan juga saksi yang mengalami kelelahan dan meninggal dunia.
Selain korban meninggal, Bawaslu juga mencatat ada 85 orang dirawat inap, 37 dirawat jalan, 15 orang mengalami kekerasan, dan 74 orang mengalami kecelakaan.
“Hormat terdalam dan doa tertulus bagi para pahlawan demokrasi yang sepenuh hati mengabdi dalam mengawal proses demokrasi di seluruh Indonesia. Pengorbanan mereka merupakan tonggak demokrasi bangsa,†kata akun Instagram Bawaslu yang diunggah Minggu 21 April 2019, sebagaimana dikutip dari www.setkab.go.id.
Sebelumnya melalui akun twitter dan facebooknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, terdapat lebih dari 800.000 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di seluruh Indonesia. Tak semua mudah dijangkau, ada yang di gunung, di pulau terluar, permukiman penduduk di daerah terpencil, di dusun-dusun terdalam.
Ia menunjuk contoh, saat Logistik Pemilu 2019 diantar ke kawasan Taman Nasional Baluran di pelosok Situbondo, Jawa Timur, pada hari Selasa 16 April lalu, sehari sebelum pemungutan suara.
“Petugas menempuh jalur laut karena sulitnya akses darat ke tiga TPS di dusun di kawasan ini,†kata Presiden Jokowi.