Pembelajaran Menarik, Dengan Penerapan AISIRE di Kampus STKIP NU Indramayu

Baca Juga

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi (PJKR) STKIP NU indramayu mengadakan kegiatan workshop yang bertemakan “ Sosialisasi Alat Inovasi Sederhana Indikasi Reaksi “ atau bisa sebut ( AISIRE). (18/11/2023).

Tujuan dari Kegiatan tersebut untuk mensosialisasikan alat modifikasi pembelajar bagi guru sebagai pendukung pembelajaran pendidikan jasmani, kegiatan ini di ikuti antusias oleh para peserta yang dimana sasaran dari workshop tersebut adalah guru- guru Penjas dan mahasiswa mahasiswi yang sedang menempuh S1 pendidikan jasmani.

Pemateri dalam workshop tersebut adalah Hary Zainal, S.Pd , beliau merupakan guru sekolah penjas di sekolah dasar, dan juga sebagai guru penggerak sekaligus pembuat alat modifikasi pembelajaran dalam indikasi reaksi (AISIRE).

Hari menjelaskan “alat sederhana ini bisa membantu dan mendukung pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah terutama bisa digunakan untuk melihat aksi reaksi dari para siswa” ujar Hari

Pembahasan pada workshop tersebut cukup menarik dan memberikan pengetahuan serta inovasi bahwasanya dengan minimnya alat kita bisa menciptakan sesuatu yang baru untuk membantu proses pembelajaran.

Alat tersebut sangat sederhana hanya dibuat dari alat yang 4 M (mudah, murah, meriah dan manfaat) jelas Hary, yang akrab dipanggil “Gambrenk” beliau juga mengharapkan dengan adanya Sosialisasi ini menjawab pertanyaan bagi guru guru penjas yang mungkin kebingungan untuk membuat alat pembelajaran yang sederhana dalam kurikulum merdeka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini