Oleh: Andi Ramli )*
Keterlibatan pemuda dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 bukan hanya sekedar pilihan, melainkan keharusan. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu pesat, pemuda menjadi pilar utama dalam menciptakan demokrasi yang sehat, transparan, dan bebas dari segala bentuk kecurangan.
Peran atau partisipasi pemuda tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu mengawasi jalannya proses demokrasi di tingkat daerah. Menghadapi Pilkada 2024, berbagai organisasi di tingkat daerah maupun nasional, telah mengambil langkah strategis dengan menggandeng pemuda sebagai ujung tombak partisipasi.
Melalui berbagai sosialisasi dan dialog kebangsaan, diharapkan pemuda tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses demokrasi, tetapi juga mampu berkontribusi dalam menjaga kestabilan politik dan keamanan di daerah masing-masing. Mengingat pentingnya hal ini, semua elemen masyarakat, terutama generasi muda, diimbau untuk aktif terlibat dalam menyukseskan Pilkada 2024.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Sorong mengambil inisiatif dengan melibatkan organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan dalam sosialisasi partisipatif. Melalui kegiatan ini, pemuda diajak untuk turut serta mengawasi proses Pilkada, memastikan bahwa setiap tahapan berlangsung sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Acara ini menjadi wadah bagi berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, tokoh agama, hingga akademisi, untuk bersama-sama memahami pentingnya pengawasan partisipatif.
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Kota Sorong, Abdul Kadir Kelosan, menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat, terutama pemuda, sangat krusial dalam mengawal Pilkada yang jujur dan adil. Pengawasan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama proses Pilkada. Dengan pemahaman yang baik tentang tahapan Pilkada, pemuda dapat berperan aktif dalam meminimalisir potensi kecurangan, mulai dari politik uang hingga penyebaran hoaks.
Salah satu peserta sosialisasi, Harun, mengaku kegiatan ini memberikan banyak wawasan baru terkait peran yang bisa diambil pemuda dalam Pilkada. Menurutnya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang batasan dan regulasi dalam Pilkada, ia dan rekan-rekannya kini lebih siap untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengawasi jalannya pemilihan di Kota Sorong. Ini adalah langkah konkret yang patut diapresiasi, mengingat peran pemuda dalam pengawasan akan sangat menentukan kualitas demokrasi di daerah tersebut.
Selain di Kota Sorong, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kota Kediri, Jawa Timur, juga menekankan pentingnya peran pemuda dalam menciptakan suasana Pilkada yang damai. Melalui dialog kebangsaan yang digelar FKUB, pemuda diajak untuk menjadi agen perubahan yang mampu menjaga kerukunan dan toleransi di tengah perbedaan yang ada.
Ketua FKUB Kota Kediri, K.H. Moch. Salim, menyatakan bahwa pemuda adalah calon pemimpin masa depan yang harus menjunjung tinggi demokrasi dan kepentingan rakyat.
Dialog kebangsaan ini menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat, dan pemuda, untuk memastikan bahwa Pilkada 2024 berjalan lancar tanpa gangguan. Kota Kediri, yang selama ini dikenal dengan suasana damai dan harmonis, diharapkan tetap bisa mempertahankan kondisinya di tengah dinamika politik yang sering kali memanas menjelang Pilkada.
Ahmad Zainudin, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Kediri, juga mengingatkan pemuda untuk cerdas dalam menyaring informasi, terutama yang beredar di media sosial. Menurutnya, intoleransi dan hoaks adalah ancaman nyata yang bisa merusak kerukunan di masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak pemuda untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Di wilayah Dumai, peran pemuda dalam menyukseskan Pilkada juga tidak kalah penting. Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Dumai menggandeng tokoh masyarakat dan pemuda setempat untuk menjaga situasi kondusif menjelang Pilkada serentak 2024.
Kegiatan yang dipimpin oleh Kanit Gakkum Satpolairud Polres Dumai, Ipda H. Pasaribu, ini menekankan pentingnya peran masyarakat pesisir dalam menjaga keamanan wilayah mereka selama tahapan Pilkada berlangsung.
Pasaribu mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas di daerah pesisir. Pemuda, yang memiliki akses luas terhadap informasi dan teknologi, diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat. Selain itu, menolak segala bentuk politik uang, yang hanya akan merusak kualitas demokrasi dan mengancam masa depan daerah.
Ajakan untuk tidak golput juga menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan dalam kegiatan tersebut. Partisipasi aktif dalam Pilkada 2024 diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi Kota Dumai. Dengan menggunakan hak pilih secara bijak, masyarakat Dumai diharapkan dapat memilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa kemajuan bagi daerah mereka.
Menghadapi Pilkada 2024, partisipasi pemuda menjadi salah satu elemen krusial yang tidak bisa diabaikan. Melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan dialog kebangsaan, diharapkan pemuda dapat berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi di daerah masing-masing. Tantangan yang dihadapi tentu tidaklah mudah, mulai dari ancaman hoaks, politik uang, hingga intoleransi yang bisa merusak kerukunan di masyarakat.
Namun, dengan pemahaman yang baik tentang peran mereka dalam proses demokrasi, pemuda diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita sukseskan Pilkada 2024 dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, agar demokrasi di Indonesia semakin kuat dan berintegritas.
)* Analis Politik Nasional – Forum Kajian Demokrasi Indonesia