Para Kepala Daerah Tegaskan Komitmen Sukseskan MBG

Baca Juga

Oleh : Rivka Mayangsari )*

Para kepala daerah di berbagai wilayah menegaskan komitmen mereka dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi sebagai bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto. Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa MBG merupakan program strategis yang bertujuan membangun generasi emas yang sehat dan produktif. Dengan pendanaan dari APBN, program ini tidak hanya berperan dalam pemenuhan gizi anak-anak tetapi juga sebagai penggerak ekonomi daerah dengan melibatkan petani dan pelaku usaha lokal. Oleh karena itu, peran kepala daerah sangat penting dalam mendukung implementasi MBG, terutama dalam memperbaiki infrastruktur pendidikan agar distribusi makanan bergizi dapat berjalan lancar.

Lebih lanjut, Dadan Hindayana menjelaskan bahwa MBG mampu menciptakan sirkulasi ekonomi daerah yang lebih baik dengan meningkatkan permintaan terhadap produk pangan lokal. Hal ini membuka peluang usaha baru serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, kepala daerah diharapkan tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga dalam membangun ekosistem ekonomi yang berkelanjutan guna memastikan manfaat jangka panjang dari program ini.

Di Kalimantan Selatan, pemerintah daerah menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan MBG. Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Gubernur Kalsel, Adi Santoso, menegaskan bahwa pembangunan dapur MBG merupakan langkah awal kesuksesan program ini. Untuk menjamin keberhasilan, dapur MBG harus memenuhi standar kelayakan, memiliki tenaga kerja yang kompeten, serta dikelola dengan sistem manajemen yang sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP). Selain itu, keberadaan dapur MBG juga memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan melibatkan UMKM dan unit usaha kecil di sekitar wilayah dapur.

Adi Santoso menambahkan bahwa manfaat program ini tidak hanya terbatas pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi masyarakat sekitar. Pemerintah daerah dan institusi terkait berkomitmen untuk mendukung, mengelola, serta mengawasi pelaksanaan program ini dengan penuh tanggung jawab. Keberhasilan MBG, menurutnya, bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak yang terlibat dalam memastikan pelaksanaan berjalan sesuai tujuan.

Dukungan serupa juga datang dari pemerintah Provinsi Lampung. Tenaga Ahli Gubernur Lampung, H. Hipni, S.E., menekankan bahwa pembangunan dapur MBG adalah langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program di berbagai daerah. Standar kelayakan dapur MBG harus dipenuhi dengan didukung oleh tenaga kerja yang kompeten serta sistem manajemen yang terstruktur sesuai prosedur operasional. Keberadaan dapur ini juga berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya dengan melibatkan UMKM dan usaha kecil di sekitar pesantren.

H. Hipni, S.E. lebih lanjut menyampaikan bahwa dapur MBG diharapkan mampu meningkatkan kualitas gizi santri dan masyarakat sekitar secara berkelanjutan. Untuk memastikan optimalisasi pelaksanaan, pemerintah daerah berkomitmen dalam mendukung dan mengawasi jalannya program ini. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dinilai sangat penting guna menjamin MBG memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, keberlanjutan MBG juga bergantung pada koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Sinergi antara berbagai sektor, mulai dari pertanian, kesehatan, hingga pendidikan, diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan efektif. Pemanfaatan sumber daya lokal untuk penyediaan bahan pangan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan daerah tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap produk impor, sehingga dapat memperkuat ekonomi nasional.

Selain itu, peran masyarakat juga menjadi faktor krusial dalam mendukung keberhasilan MBG. Kesadaran akan pentingnya gizi seimbang perlu ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun institusi pendidikan. Sosialisasi mengenai pola makan sehat dan manfaat program ini harus dilakukan secara masif agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.

Dukungan dari dunia usaha juga menjadi aspek yang tidak kalah penting dalam menyukseskan program MBG. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dapat mempercepat implementasi serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dalam program ini. Perusahaan pangan lokal, misalnya, dapat turut serta dalam penyediaan bahan makanan berkualitas, sementara dunia usaha lainnya dapat berkontribusi dalam penyediaan fasilitas pendukung, seperti dapur umum dan alat transportasi.

Di beberapa daerah, kepala daerah telah menunjukkan langkah konkret dalam menyukseskan program ini. Beberapa wilayah telah mulai membangun fasilitas dapur MBG dengan standar yang lebih baik serta melakukan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan mengelola program ini. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain agar pelaksanaan MBG semakin optimal.

Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai kepala daerah, program MBG semakin menunjukkan potensi besar dalam menciptakan perubahan signifikan di bidang gizi dan ekonomi daerah. Upaya bersama antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas program ini menjadi kunci utama bagi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Selain meningkatkan kualitas hidup generasi muda, program ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional serta membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.

)* Penulis merupakan Pemerhati sosial

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Swasembada Pangan dan Energi

Oleh : Astrid Widia )*  Pangan dan energi merupakan dua elemen fundamental yang menentukan stabilitas dan kesejahteraan suatu bangsa. Pemerintah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini