Optimisme Danantara Mampu Kelola Aset Secara Transparan untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Baca Juga

Oleh : Jodi Mahendra )*

Indonesia resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah lembaga investasi strategis yang bertujuan mengelola aset negara secara efisien dan transparan. Dengan potensi pengelolaan aset mencapai lebih dari USD 900 miliar atau sekitar Rp14.670 triliun, Danantara diharapkan menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. 

Langkah ini sebagai bagian dari transformasi besar dalam manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan strategi pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi global serta menarik investasi jangka panjang yang sehat dan akuntabel.

Pembentukan Danantara merupakan jawaban atas kebutuhan reformasi struktural dalam pengelolaan BUMN. Pemerintah Indonesia telah menyusutkan jumlah BUMN dari 112 menjadi 47 perusahaan, dengan tujuh di antaranya ditetapkan sebagai perusahaan strategis yang akan dikelola secara khusus di bawah naungan Danantara. Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR Fathi mengingatkan pemerintah agar mengelola aset secara transparan dan operasional, termasuk aset yang dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Danantara didirikan dengan struktur yang memungkinkan pengawasan dan pelaksanaan fungsi investasi dilakukan secara terpisah namun sinergis. Terdapat dua entitas utama dalam lembaga ini, yaitu Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana. Menteri BUMN menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas sekaligus anggota, bersama perwakilan dari Kementerian Keuangan serta tokoh profesional yang ditunjuk langsung oleh Presiden. 

Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama lima tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan. Badan Pelaksana sendiri dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk oleh Presiden dan bertugas mengimplementasikan kebijakan investasi dengan dukungan direktur eksekutif serta berbagai komite, termasuk Komite Audit dan Komite Etik. Struktur ini dirancang untuk memastikan pengambilan keputusan berbasis data, bebas intervensi politik, serta akuntabel di mata publik.

Menurut Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf menyebut Danantara sebagai entitas baru dalam peradaban ekonomi Indonesia yang memiliki peran strategis dalam mendorong BUMN menjadi perusahaan kelas dunia, karena fokus investasi Danantara diarahkan pada sektor-sektor yang memiliki dampak strategis terhadap pembangunan nasional dan daya saing Indonesia di tingkat global. 

Di antara sektor yang menjadi prioritas adalah energi terbarukan, industri manufaktur dan hilirisasi, serta produksi pangan. Pemerintah melihat energi terbarukan sebagai solusi jangka panjang dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan ketergantungan pada energi fosil. Investasi dalam sektor manufaktur dan hilirisasi diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal, mengurangi impor, serta mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Sementara itu, sektor produksi pangan menjadi perhatian utama dalam memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, terutama dalam menghadapi gejolak pasokan global akibat konflik dan perubahan iklim.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pengelolaan Danantara harus mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa aset yang dikelola Danantara adalah milik rakyat, sehingga pengelolaannya pun harus dapat diaudit kapan saja oleh siapa saja. Komitmen ini tercermin dalam pembentukan komite-komite independen yang memiliki kewenangan untuk mengawasi jalannya proses investasi dan pengelolaan aset. 

Komite Audit, misalnya, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua keputusan investasi didasarkan pada kajian risiko yang matang dan sejalan dengan tujuan jangka panjang. Komite Etik bertugas menjaga integritas organisasi dan mencegah potensi konflik kepentingan.

Keberhasilan Danantara dalam membuktikan transparansi, menghasilkan imbal hasil yang kompetitif, dan menjaga keberlanjutan portofolio investasinya akan sangat menentukan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi jangka panjang.

Peluncuran Danantara juga menjadi sinyal kuat kepada pasar internasional bahwa Indonesia serius dalam memperbaiki tata kelola aset negara dan membuka peluang investasi yang lebih aman dan berkelanjutan. Dalam konteks global yang semakin menuntut akuntabilitas dan ESG (environmental, social, and governance), kehadiran Danantara berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam investasi berwawasan lingkungan dan sosial di kawasan Asia Tenggara. 

Optimisme terhadap Danantara bukanlah sekadar euforia politik, melainkan harapan konkret untuk menciptakan sistem pengelolaan aset negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Dengan pengelolaan aset yang transparan dan berbasis tata kelola yang baik, Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi menuju target 8% per tahun yang dicanangkan pemerintah. 

Keberhasilan Danantara tentu membutuhkan dukungan dan pengawasan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, akademisi, serta pelaku usaha. Sinergi antara pemerintah dan publik menjadi kunci agar lembaga ini benar-benar menjadi representasi kepentingan nasional dan tidak menjadi alat kekuasaan semata. Dengan langkah awal yang menjanjikan dan desain kelembagaan yang solid, Danantara memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk sukses mengelola aset negara secara transparan dan profesional. 

.

.

.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara Dorong Kontribusi Program Swasembada Pangan

Oleh: Puteri Mahesa Widjaya*) Indonesia memasuki babak baru dalam upaya mewujudkan kemandirian pangannasional melalui langkah-langkah progresif yang digerakkan oleh Badan PengelolaInvestasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lembaga ini tampil sebagai simboltransformasi pengelolaan aset negara yang bukan hanya efisien secara ekonomi, tetapijuga berpihak pada kebutuhan strategis bangsa. Dengan visi kuat dan strategi terukur, Danantara membuktikan diri sebagai motor penggerak utama program swasembadapangan. Langkah-langkahnya mencerminkan optimisme masa depan, di mana kekuatandomestik diolah menjadi sumber daya nasional yang berdaulat. Danantara hadir bukansekadar sebagai pengelola investasi, tetapi sebagai garda depan perubahan yang membawa harapan besar bagi terwujudnya kedaulatan pangan Indonesia. Komitmen Danantara terhadap program swasembada pangan mendapat apresiasi dariberbagai pihak, termasuk legislatif. Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi, menyampaikan harapan besar agar Danantara dapat menjadi pemimpin dalam penguatan kedaulatanpangan nasional. Ia menegaskan bahwa Danantara memiliki kapasitas kelembagaanuntuk mengonsolidasikan aset-aset negara, termasuk lahan dan alat produksi yang belum terkelola secara maksimal. Menurutnya, banyak aset tanah milik negara, baikyang dikelola BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara, Perhutani, maupun ID Food, yang dapat diberdayakan untuk mendukung ketahanan pangan. Dukungan ini menjadipenguat arah kebijakan Danantara dalam memanfaatkan kekuatan domestik gunamemenuhi kebutuhan strategis bangsa. Salah satu fokus utama Danantara dalam mewujudkan swasembada pangan adalahkonsolidasi aset-aset negara berupa lahan produktif. Melalui identifikasi dan pemetaanulang terhadap lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal, Danantara mengambil langkah proaktif untuk menjadikannya sebagai basis produksipangan. Lahan milik negara yang berada di bawah pengelolaan berbagai BUMN kinidiarahkan untuk mendukung pertanian strategis, termasuk komoditas pangan pokokyang selama ini menjadi kebutuhan utama masyarakat. Hal ini sejalan dengan visijangka panjang pemerintah untuk menjadikan tanah sebagai sumber dayaberkelanjutan demi kesejahteraan rakyat. Tak hanya itu, Danantara juga mengedepankan revitalisasi pabrik dan alat produksiyang tersebar di berbagai wilayah. Dengan menghidupkan kembali fasilitas produksimilik negara, Danantara membangun fondasi industri pangan yang kuat dan efisien. Pabrik-pabrik yang telah dipulihkan akan difungsikan kembali sebagai pusat pengolahanhasil pertanian, gudang logistik, maupun sebagai pusat distribusi bahan pokok. Langkahini akan mempercepat rantai pasok, mengurangi biaya logistik, serta meningkatkandaya jangkau pangan ke seluruh penjuru nusantara. Dukungan Danantara terhadap ketahanan pangan juga ditunjukkan melalui konsolidasisektor pupuk. Chief Operating Officer BPI Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwadalam rencana kerja tahun 2025, industri pupuk menjadi salah satu prioritas utama. Konsolidasi ini mencakup pembangunan dan perbaikan pabrik, serta penyederhanaanproses bisnis agar produksi lebih efisien. Menurutnya, strategi ini bertujuan menurunkanbiaya produksi pupuk dan memastikan ketersediaannya bagi petani di seluruh wilayahIndonesia. Langkah tersebut menjadi bukti nyata bahwa Danantara tidak hanya fokuspada aspek korporasi, tetapi juga pada pelayanan terhadap kepentingan publik secaraluas. Dony juga menjabarkan bahwa Danantara telah menetapkan tiga klaster program utama: restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan. Ketiga pilar ini menjadi fondasidalam optimalisasi sembilan sektor strategis BUMN, termasuk sektor pangan, pupuk, kawasan industri, dan hilirisasi komoditas. Program kerja ini mencerminkan keseriusanDanantara dalam membentuk sistem industri nasional yang tangguh dan efisien, dengan tujuan akhir mendukung kemandirian ekonomi dan ketahanan nasional. Untuk memastikan keberlanjutan seluruh inisiatif tersebut, Danantara juga menekankanpentingnya penguatan tata kelola kelembagaan, termasuk di bidang manajemen risiko, legalitas aset, sumber daya manusia, dan keuangan. Pendekatan ini menunjukkanbahwa transformasi yang dilakukan Danantara bukan semata-mata pada sisi fisik atauaset, tetapi juga menyangkut reformasi manajerial yang menyeluruh. Dalam konteks ini, Danantara hadir sebagai wajah baru dari pengelolaan investasi negara yang modern, efisien, dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang. Langkah-langkah strategis Danantara juga didukung dengan kolaborasi lintas sektor, baik dengan kementerian teknis, pemerintah daerah, hingga pelaku usaha dankomunitas lokal. Kemitraan yang inklusif ini menjadi kekuatan penting dalammempercepat implementasi program swasembada pangan secara merata di berbagaiwilayah Indonesia. Dengan memperkuat sinergi, Danantara memastikan bahwa setiapelemen dalam rantai nilai pertanian, mulai dari produksi hingga distribusi, dapatberfungsi optimal. Dalam konteks pembangunan nasional, kehadiran Danantara menjadi representasi daritekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri. Pengelolaan aset negara yang diarahkanuntuk kebutuhan rakyat merupakan bentuk nyata dari ekonomi berdaulat. Melaluilangkah-langkah konkret yang dilakukan saat ini, Danantara tidak hanya memperkuatsektor pangan, tetapi juga meneguhkan peran strategis BUMN sebagai instrumenpembangunan nasional yang relevan dan berdampak langsung. Dengan arah yang jelas dan semangat kolaboratif yang tinggi, Danantara diyakini akanmenjadi lokomotif baru dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaulat, inklusif, dan berkelanjutan. Indonesia sedang bergerak menuju kemandirian pangan, dan Danantara berada di garda depan perjuangan ini, membawa harapan, solusi, danmasa depan yang lebih cerah bagi seluruh rakyat Indonesia. *Penulis merupakan Jurnalis Ekonomi dan Investasi
- Advertisement -

Baca berita yang ini