Masyarakat Perlu Aktif Cegah Radikalisme Untuk Wujudkan Indonesia Emas

Baca Juga

Oleh : Irfan Aditya )*

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dari segi budaya, agama, suku, maupun bahasa. Keberagaman ini adalah salah satu kekuatanterbesar yang dimiliki bangsa ini, namun di sisi lain, keberagaman juga bisa menjaditantangan apabila tidak dikelola dengan bijaksana. Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah radikalisme. Radikalisme, yang sering kali berujung pada tindakan terorisme dan ekstremisme, dapat merusak kerukunansosial dan menghancurkan nilai-nilai persatuan yang telah dibangun dengan susahpayah. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk aktif mencegahradikalisme agar kita bisa mewujudkan Indonesia Emas di masa depan.

Kepala BNPT Komjen. Pol. Eddy Hartono mengatakan radikalisme dapat merusakkerukunan dan persatuan, serta mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Penting untukmenyebarkan pemahaman yang benar, dialog yang konstruktif, dan sikap toleransidi tengah perbedaan. Hanya dengan bersatu melawan radikalisme, kita dapatmenciptakan Indonesia yang lebih kuat dan berkeadilan, siap menyongsong masa depan yang cerah dan gemilang.

Indonesia Emas adalah impian bangsa Indonesia untuk menjadi negara yang maju, sejahtera, dan harmonis pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahunkemerdekaan Indonesia. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, salah satu syaratutamanya adalah terciptanya stabilitas sosial dan politik yang kokoh. Salah satufaktor yang dapat mengancam stabilitas ini adalah penyebaran paham radikal yang dapat memecah belah masyarakat. Radikalisme seringkali muncul dariketidakpuasan terhadap keadaan sosial atau politik, dan terkadang diperparah oleh informasi yang salah atau hoaks yang tersebar di media sosial.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakatakan pentingnya toleransi dan keberagaman. Pendidikan tentang pentingnyapersatuan dalam keberagaman harus dimulai sejak dini, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kerukunanantar umat beragama, suku, dan ras, masyarakat akan lebih mudah menanggulangiajakan-ajakan yang berpotensi mengarah pada radikalisme. Di samping itu, media sosial harus digunakan dengan bijak. Masyarakat perlu dilatih untuk lebih kritisdalam menyaring informasi yang diterima, dan tidak mudah terjebak pada berita-berita hoaks yang bisa memperburuk polarisasi.

Selain itu, masyarakat perlu lebih aktif dalam membangun komunikasi antarkelompok. Dialog antar berbagai kelompok masyarakat, baik di tingkat lokal maupunnasional, dapat memperkuat rasa persatuan dan mengurangi kemungkinanterjadinya polarisasi sosial yang berujung pada radikalisme. Pemerintah, bersamadengan organisasi masyarakat dan tokoh agama, memiliki peran penting dalammemfasilitasi pertemuan-pertemuan seperti ini untuk menyamakan persepsi tentangpentingnya kebersamaan dan persatuan.

Di tingkat keluarga, peran orang tua juga sangat vital. Keluarga adalah unit terkecildalam masyarakat yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangankepribadian seorang anak. Orang tua harus mampu menanamkan nilai-nilai luhurseperti toleransi, kasih sayang, dan kedamaian kepada anak-anaknya sejak usiadini. Selain itu, orang tua juga perlu mengawasi pergaulan anak-anak mereka, terutama di dunia maya, untuk memastikan bahwa mereka tidak terpapar pada konten-konten yang mengandung ajaran radikal.

Sementara itu, Kasatgas II Preemtif Operasi Madago Raya Polda Sulteng, AKBP Moh. Taufik mengatakan pihaknya telah melakukan penguatan moderasi beragamadalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi. Kegiatan inijuga untuk mendukung upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat(kamtibmas) serta pencegahan radikalisme dan intoleransi di wilayah.

Pencegahan radikalisme juga dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi. Banyak orang yang terjerumus ke dalam radikalisasi karena merasa terpinggirkanatau tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang secara ekonomi. Oleh karena itu, menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan memberikan pelatihanketerampilan kepada masyarakat dapat menjadi solusi untuk mengurangi potensiradikalisasi. Ketika masyarakat merasa sejahtera dan memiliki masa depan yang lebih baik, mereka akan lebih cenderung untuk berfokus pada pembangunan diri dan bangsa daripada terlibat dalam aktivitas yang merugikan.

Pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah radikalisme juga harusdidukung oleh langkah-langkah tegas dari pemerintah. Pemerintah perlu terusmemperkuat sistem hukum dan memberikan sanksi yang tegas terhadap siapa sajayang terlibat dalam aktivitas radikal. Namun, penegakan hukum semata tidak akancukup tanpa adanya kolaborasi dengan masyarakat. Masyarakat yang aktif dan peduli akan mampu mendeteksi potensi radikalisasi sejak dini dan melaporkannyakepada pihak berwenang untuk segera ditangani.

Radikalisme bukan hanya ancaman bagi individu yang terlibat, tetapi juga bagiseluruh bangsa. Oleh karena itu, untuk mewujudkan Indonesia Emas, kita semua, baik pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, harus bersatu padu untukmencegah penyebaran paham radikal. Dengan memperkuat rasa persatuan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman, dan menciptakankesejahteraan yang merata, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih aman, damai, dan maju. Kita memiliki potensi besar untuk mencapai tujuan tersebut, asalkan kita semua berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan mencegahradikalisasi dalam segala bentuknya. Indonesia Emas bukanlah sekadar impian, tetapi sebuah kenyataan yang dapat tercapai jika kita semua bekerja bersama untukmencapainya.

)* Penulis adalah pengamat sosial

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Program MBG di 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Makanan Lokal Jadi Prioritas

Jakarta – Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah berkomitmen...
- Advertisement -

Baca berita yang ini