Masih Eksis di Sosial Media, Gisel Cuek dengan Statusnya Sebagai Tersangka

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Gisella Anastasia masih hangat diperbincangkan publik dan sosial media. Setelah mengakui dan ditetapkan sebagai tersangka. Kasus Gisella Anastasia ini tak kunjung usai.

Jumat, 8 Januari 2020 Gisel dipanggil kembali oleh pihak kepolisian. Video syur ini pertama kali muncul ke publik saat ia sedang liburan bersama dengan kerabatnya. Lalu, video tersebut beredar dengan cepat di media sosial. Alasannya merekam video tersebut adalah untuk koleksi pribadi. Ia juga mengaku saat merekam video tersebut bahwa dirinya dalam kondisi mabuk.

Dalam kasus video syur 19 detik itu, menunjukkan ia berani berbuat tetapi enggan untuk bertanggung jawab.

Menurut salah satu psikolog, kasusnya seperti benang kusut. Karena awalnya ia tak mengakui dalam video tersebut adalah dirinya. Mungkin ia belum siap atau memikirkan hal lainnya, seperti malu, gengsi, popularitas dan masalah pekerjaan. Soal kasus tersebut status Gisel masih menjadi istri dari Gading Marten. Kini, Gisel menjadi tersangka dan telah mengakui bahwa wanita yang ada dalam video tersebut adalah dirinya.

Kabar tersebut membuat netizen heboh. Kini akun instagram Gisel ramai diserbu para netizen, banyak komentar negatif dalam postingannya. Tetapi Gisel terlihat cuek dalam menangani komenter negatif tersebut dan ia terlihat baik-baik saja.

Mantan istri Gading Marten ini juga tak terlihat malu atas kasus yang sedang menimpanya. Di akun instagram pribadinya, ia tampak seperti tak terlibat masalah apapun. Bahkan, ia dan Gempita terlihat sangat bahagia serta menampilkan kehangatan antara sang ibu dengan anaknya. Namun, Gisel hanya takut kasus video syurnya akan berdampak buruk kepada sang anak. Serta ia berharap kasusnya tak berdampak negatif pada psikologi anaknya di masa mendatang.

Kondisi psikologis Gisel usai menjadi tersangka, keadaannya cukup stabil dan tenang. Walaupun sebenarnya Gisel pun resah. Tetapi para sahabatnya berusaha memberi dukungan dan kekuatan untuk Gisel.

Pada malam tahun baru Gisel berkumpul dengan sahabatnya, melansir dari akun YouTube JeJak Artis, Melaney Ricardo mengatakan, “ia menopang Gisel selalu dalam doa dan percaya apapun yang Tuhan putuskan nantinya itu yang terbaik.” Lalu Melaney juga mengatakan, “Gisel cukup tenang, yang penting ia bisa istirahat dan makan. Karena yang dikhawatirnya psikisnya yang terganggu, takutnya jadi sakit.” Lalu, dalam jumpa persnya, Gisel meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya terutama untuk orang-orang terdekatnya.

Adapun fakta-fakta tentang kasus Gisella Anastasia, antara lain: video itu dibuat saat Gisel masih menjadi istri Gading Marten, Gempi bersama Gading saat ia ditetapkan sebagai tersangka, kepolisian menyebutkan Gisel lah yang mengajak Michael bertemu di hotel Medan tersebut, handphone video tersebut diakuinya itu antara hilang atau rusak, penyebaran video syur Gisel  yakni PP dan MN, dan Gisel terancam 12 tahun penjara.

Reporter: Azizah Putri Octavina

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Hoaks OPM, TNI : Rumah Bupati Puncak yang Dibakar Bukan PosMiliter

Oleh: Loa Murib Kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali menunjukkan pola lama merekadalam menutupi aksi brutal yang dilakukan terhadap masyarakat sipil. Dalam upayamembenarkan tindak kekerasan, OPM menyebarkan disinformasi bahwa rumah milik BupatiPuncak dan kantor Distrik Omukia yang mereka bakar di Papua Tengah merupakan pos militeryang digunakan oleh TNI. Tuduhan tersebut segera dibantah secara resmi oleh pihak militer danterbukti tidak memiliki dasar fakta. TNI melalui Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infanteri CandraKurniawan, memberikan klarifikasi bahwa bangunan yang dibakar oleh OPM tidak difungsikansebagai markas militer. Tindakan pembakaran itu murni merupakan aksi kriminal yang disengajauntuk menciptakan ketakutan, mengganggu ketertiban umum, dan mencoreng wibawa negara di mata masyarakat Papua. Bantahan ini menjadi penegasan bahwa OPM kembali menggunakanstrategi disinformasi untuk mengaburkan realitas dan membangun opini publik yang menyesatkan. Disinformasi semacam ini memperjelas bahwa OPM tidak hanya mengandalkan kekerasanbersenjata, tetapi juga propaganda informasi sebagai instrumen perlawanan mereka. Merekamenciptakan narasi seolah-olah aparat keamanan adalah pihak yang menyebabkan keresahan, padahal masyarakat sipil justru menjadi korban utama dari aksi teror yang dilakukan olehkelompok tersebut. Manipulasi informasi yang dilakukan OPM jelas bertujuan untuk merusakkepercayaan publik terhadap negara dan aparat keamanan. Kejadian yang menimpa Kabupaten Yahukimo menjadi contoh konkret betapa kejamnya aksiOPM. Dalam serangan yang dilakukan belum lama ini, seorang pegawai honorer PemerintahKabupaten Yahukimo tewas akibat kekerasan yang mereka lakukan. Insiden ini menunjukkanbahwa OPM telah melampaui batas kemanusiaan dan menjadikan nyawa warga sipil sebagai alattawar dalam narasi perjuangan mereka yang keliru. Merespons insiden tersebut, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz bergerak cepatbegitu mendapat laporan dari jajaran Polres Yahukimo. Tim langsung turun ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai, mengamankan tempat kejadian perkara, sertamengumpulkan bukti-bukti untuk mengungkap pelaku. Kecepatan ini menunjukkan bahwanegara tidak tinggal diam dalam menjamin perlindungan bagi rakyat, dan siap menghadapisegala bentuk teror yang mengancam stabilitas wilayah. Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menegaskan bahwaseluruh aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis akan ditindak secara tegas sesuaihukum. Penegakan hukum ini bukan hanya penting untuk memberikan keadilan bagi para korban, tetapi juga menjadi pernyataan tegas bahwa kekuatan bersenjata tidak akan dibiarkanmerusak keutuhan dan kedamaian di Papua. Kekejaman OPM, yang ditunjukkan melalui aksi pembakaran, pembunuhan, serta provokasiberulang, memperlihatkan bahwa kelompok ini bukanlah representasi perjuangan rakyat Papua. Sebaliknya, mereka adalah ancaman nyata yang menghalangi pembangunan dan menimbulkanketakutan di tengah masyarakat. Klaim mereka sebagai pembebas Papua tidak sejalan dengankenyataan bahwa mereka justru memperparah penderitaan rakyat melalui aksi-aksi brutal yang dilakukan. Kasatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat untuk tidakterprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Ia menegaskan bahwa perlindunganterhadap masyarakat sipil menjadi prioritas utama. Dalam situasi seperti ini, partisipasi aktif dariwarga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya menjadi elemen pentingdalam menjaga keamanan. Negara juga terus menunjukkan komitmennya untuk hadir tidak hanya melalui pendekatankeamanan, tetapi juga melalui pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Berbagai program pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi telahdigulirkan sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat Papua. Kehadiran negara di Papua bukanlah dalam bentuk represi, tetapi dalam wujud pelayanan danpemberdayaan. Narasi OPM yang menyebut Papua berada dalam penjajahan adalah bentuk manipulasi sejarah. Papua merupakan bagian sah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan hal itu telahditegaskan melalui proses hukum dan politik yang diakui secara nasional maupun internasional. Setiap upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, apalagi melalui kekerasan bersenjata danpropaganda menyesatkan, merupakan pelanggaran terhadap konstitusi yang harus ditindak tegas. Kesadaran masyarakat Papua akan pentingnya perdamaian kini semakin menguat. Kolaborasiantara tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat sipil dalam menjaga ketertiban dan menolakaksi kekerasan menjadi sinyal kuat bahwa Papua ingin maju bersama dalam bingkai NKRI. Kekuatan kolektif masyarakat ini menjadi benteng terdepan dalam menangkal pengaruh burukdari kelompok separatis. Mengecam tindakan keji OPM dan membongkar propaganda mereka bukan semata-matatanggung jawab aparat keamanan. Ini adalah kewajiban moral seluruh rakyat Indonesia dalammenjaga keutuhan bangsa dan memperjuangkan masa depan Papua yang aman dan sejahtera. Sudah terlalu banyak korban yang jatuh akibat disinformasi dan kekerasan yang dibungkusdengan dalih perjuangan. Penegakan hukum, pendekatan informasi yang jernih, serta pembangunan yang inklusif harusterus diperkuat untuk mengikis pengaruh kelompok separatis. Dengan semangat kebersamaandan kehadiran negara yang nyata,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini