Oleh : Gavin Asadit )*
Kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke beberapa negara di luar negeri baru-baru ini telah menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis yang diharapkan dapat mendorong percepatan pemerataan ekonomi di Indonesia. Kunjungan ini tidak hanya berfokus pada diplomasi politik, tetapi juga pada upaya untuk menarik investasi asing, memperluas peluang ekonomi, dan memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara mitra. Dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi, khususnya di daerah-daerah yang masih tertinggal, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pemerataan ekonomi sebagai salah satu prioritas utama dalam pemerintahan.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan kerja Presiden Prabowo adalah menarik investasi asing untuk memperkuat sektor-sektor ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, meningkatkan kualitas infrastruktur, dan mendukung pengembangan industri di daerah-daerah. Presiden Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi investasi asing, terutama di sektor-sektor seperti manufaktur, teknologi, dan energi terbarukan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui berbagai kebijakan, termasuk penyederhanaan peraturan dan pemberian insentif bagi investor.
Menanggapi kunjungan kerja Presiden Prabowo ke sejumlah negara. Waketum Partai Gerindra, Rahayu Saraswati mengatakan kunjungan luar negeri Presiden Prabowo sebagai langkah strategis untuk menarik target para investor untuk berinvestasi di Indonesia melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar dengan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang terus berkembang.
Kunjungan ini membawa hasil yang cukup menggembirakan dengan tercapainya beberapa kesepakatan yang membuka peluang besar bagi perusahaan-perusahaan asing untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini penting karena, dengan meningkatnya investasi asing, Indonesia dapat mempercepat proses pembangunan di berbagai wilayah, tidak hanya di Pulau Jawa yang sudah berkembang pesat, tetapi juga di luar Jawa yang membutuhkan dorongan ekonomi lebih besar.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pasca kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara, kesepakatan investasi telah disepakati seperti penandatanganan pedoman kerja sama teknis (Technical Cooperation Guidelines/TCG) dengan Menteri Pertanian dan Urusan Pedesaan China Han Jun. Penandatanganan TCG menjadi bagian dari “Implementing Arrangement” yang sebelumnya sudah ditandatangani pemerintah Indonesia dan China pada awal September tahun 2023 lalu.
Pemerataan ekonomi menjadi salah satu isu penting yang dibahas dalam kunjungan Presiden Prabowo. Sebagai negara yang luas dan beragam, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antara pusat dan daerah. Pemerintah berencana untuk mempercepat pemerataan pembangunan dengan meningkatkan akses daerah-daerah yang tertinggal ke pasar global melalui infrastruktur yang lebih baik dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kesepakatan yang tercapai selama kunjungan ini akan memperkuat komitmen pemerintah untuk mengurangi ketimpangan tersebut.
Pemerintah Indonesia, melalui kebijakan pemerataan ekonomi yang lebih inklusif, berupaya untuk mendorong sektor ekonomi berbasis lokal di berbagai daerah agar dapat berkembang secara mandiri. Beberapa daerah di luar Jawa, yang selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses pasar dan mendapatkan investasi, kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang berkat kebijakan yang mengedepankan pemerataan.
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengatakan bahwa lawatan Presiden Prabowo akan membawa manfaat besar bagi Indonesia, tidak hanya mempererat hubungan diplomatik tetapi juga menunjukkan keterbukaan Indonesia terhadap investasi asing, terutama di sektor ekonomi berkelanjutan yang dapat percepat pemerataan ekonomi nasional
Presiden Prabowo sendiri mengatakan bahwa pembangunan ekonomi yang merata sangat penting untuk memastikan tercapainya kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan pemerataan ekonomi, diharapkan ketimpangan sosial yang ada di berbagai wilayah dapat dikurangi, dan semua daerah dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi nasional.
Sebagai langkah awal, beberapa kesepakatan telah dicapai dengan negara-negara mitra untuk memberikan pelatihan dan pendidikan bagi generasi muda Indonesia, terutama di sektor-sektor yang memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan, seperti teknologi informasi dan energi terbarukan. Dengan pelatihan yang tepat, diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar global dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Secara keseluruhan, hasil dari kunjungan kerja Presiden Prabowo ke luar negeri ini memberikan prospek yang sangat positif bagi perekonomian Indonesia. Kesepakatan-kesepakatan yang tercapai diharapkan dapat membuka peluang investasi yang lebih besar, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor. Semua ini akan berdampak langsung pada percepatan pemerataan ekonomi di Indonesia, sehingga tidak hanya daerah-daerah besar yang merasakan manfaat pembangunan, tetapi juga daerah-daerah yang lebih terpencil.
Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, Indonesia memerlukan strategi ekonomi yang terintegrasi dan inklusif. Pemerintah melalui berbagai kebijakan yang digulirkan dalam kunjungan Presiden Prabowo, berupaya untuk membawa Indonesia menuju arah yang lebih adil dan merata dalam distribusi kesejahteraan. Semoga berbagai kesepakatan yang dicapai ini dapat segera terealisasi, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat Indonesia.
)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan