KTT AIS Forum 2023: Membangun Kerja Sama Antara Negara Kepulauan Agar Dapat Menghadapi Tantangan Global

Baca Juga

AIS Forum (Archipelagic and Island State Forum) adalah forum regional yang dibentuk oleh sejumlah negara kepulauan di seluruh dunia. Forum ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama dan dialog antara negara-negara kepulauan dalam berbagai isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Artikel ini akan membahas latar belakang, tujuan, struktur, dan dampak KTT AIS Forum 2023 dalam konteks kerja sama antara negara kepulauan.

Negara-negara kepulauan adalah negara-negara yang terdiri dari sekelompok pulau atau kepulauan yang tersebar di berbagai wilayah laut. Mereka seringkali memiliki karakteristik geografis dan ekologi yang unik, yang memengaruhi kehidupan dan kebijakan mereka. Negara-negara kepulauan sering dihadapkan pada tantangan yang unik, seperti ancaman perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya laut, dan masalah perbatasan maritim.

Dalam rangka mengatasi tantangan ini dan mempromosikan kerja sama regional, AIS Forum pertama kali diinisiasi pada tahun 2012 oleh sekelompok negara kepulauan, termasuk Indonesia, Fiji, Maladewa, dan Timor-Leste. Dan resmi didirikan pada tahun 2018 melalui deklarasi Manado di Indonesia. Tujuan utama dari forum ini adalah untuk memfasilitasi dialog antara negara-negara kepulauan dan mempromosikan kepentingan bersama mereka di tingkat regional dan internasional. Dengan adanya hal tersebut, maka negara anggota AIS Forum menyepakati untuk mengadakan KTT AIS Forum 2023 pada tanggal 10-11 Oktober 2023 untuk pertama kalinya Di Indonesia yang bertepat di Bali tentu hal tersebut berdampak Sangat Positif Bagi Indonesia.

Guru Besar Fisipol UKI Prof. Angel Damayanti, Ph.D mengatakan menjadi tuan rumah KTT AIS Forum 2023 menjadi bukti bahwa Indonesia cukup dipandang sebagai negara kepulauan dan mampu menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan konferensi internasional. Artinya, secara reputasi Indonesia dilihat sangat positif, karena sanggup menyelenggarakan sebuah konferensi tingkat tinggi dan Indonesia juga diakui sebagai negara kepulauan. Selain itu Sebagai tuan rumah, Indonesia berhak menentukan tema dan agenda yang akan dibahas dalam konferensi. Indonesia punya privillage untuk mengangkat apa yang dianggap penting, seperti memajukan ekonomi biru, memastikan keamanan kelautan Indonesia dari ancaman kerusakan lingkungan laut. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga lebih leluasa mengatur bagaimana bisa menyepakati sebuah agenda, dan menyepakati sebuah deklarasi bersama.

KTT AIS Forum 2023 memiliki beberapa tujuan utama:

1. Meningkatkan kerja sama regional untuk memperkuat kerja sama antara negara-negara kepulauan dalam berbagai isu, termasuk keberlanjutan sumber daya laut, perubahan iklim, keamanan maritim, dan perdagangan.

2. Mendukung isu-isu lingkungan sebab negara Kepulauan sering kali menjadi korban utama perubahan iklim dan pencemaran laut serta berkomitmen untuk melindungi lingkungan maritim dan ekosistem yang unik di negara-negara kepulauan.

3. Memperjuangkan hukum laut internasional untuk mempromosikan penerapan hukum laut internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan sumber daya laut dan penyelesaian sengketa perbatasan.

4. Mengatasi ancaman keamanan maritim sebagai isu penting bagi negara-negara kepulauan dan bekerja sama dalam mengatasi ancaman seperti perompakan dan perdagangan ilegal di laut.

Guru Besar Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta Prof. Angel Damayanti  mengatakan yang paling penting terutama untuk negara-negara partisipan KTT AIS Forum 2023 yaitu menyamakan persepsi tentang bagaimana menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan laut, karena laut kita menyangkut dengan hajat hidup orang banyak, seperti nafkah kepada masyarakat pesisir, menjadi jalur perdagangan dan jalur pelayaran apalagi saat ini ketergantungan ekspor dan impor sangat tinggi sehingga laut yang sehat, yang berkelanjutan bisa terealisasi.

AIS Forum memiliki struktur yang terorganisir untuk mencapai tujuannya. Struktur ini melibatkan pertemuan rutin, kelompok kerja, dan kerja sama dengan organisasi regional dan internasional lainnya. Beberapa elemen struktur AIS Forum meliputi:

1. Pertemuan Tahunan: mengadakan pertemuan tahunan yang dihadiri oleh para pemimpin dan perwakilan dari negara-negara anggota. Pertemuan ini menjadi platform utama untuk berbagi informasi, berdiskusi tentang isu-isu strategis, dan mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memajukan kerja sama.

2. Kelompok kerja tematik: fokus pada isu-isu khusus, seperti keberlanjutan sumber daya laut, perubahan iklim, dan keamanan maritim. Kelompok kerja ini bertugas untuk mengembangkan rekomendasi dan solusi konkret dalam domain mereka.

3. Kerja sama dengan organisasi lain: untuk menjalin kerja sama dengan organisasi regional dan internasional lainnya, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Maritim Internasional (IMO), dan lainnya. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa kepentingan negara-negara kepulauan diakui dan diintegrasikan dalam kebijakan global.

Forum ini telah memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antara negara-negara kepulauan, memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah bersama dengan lebih efektif. AIS Forum telah aktif dalam mempromosikan keberlanjutan sumber daya laut, yang merupakan aset penting bagi negara-negara kepulauan. Mereka telah mengadvokasi praktik pengelolaan yang bertanggung jawab. AIS Forum telah berperan dalam memperjuangkan penerapan UNCLOS, terutama dalam menyelesaikan sengketa perbatasan laut antara negara-negara kepulauan. AIS Forum telah menjadi platform penting untuk diplomasi maritim, memungkinkan negara-negara kepulauan untuk berbicara dengan satu suara dalam isu-isu regional dan internasional. KTT AIS Forum 2023 (Archipelagic and Island State Forum) adalah inisiatif penting yang membantu negara-negara kepulauan di seluruh dunia untuk meningkatkan kerja sama, melindungi lingkungan maritim, dan memperjuangkan kepentingan mereka dalam isu-isu strategis. Dengan membangun jaringan kerja sama yang kuat antara negara-negara kepulauan, berperan dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan keberlanjutan di wilayah-wilayah mereka yang unik, sehingga hal tersebut perlu dipertahankan dalam rangka memperkokoh Kerjasama strategis antar negara kepulauan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siapkan Sejumlah Pengawalan, Surat Suara Pilkada Jogja Dijadwalkan Tiba 16 Oktober 2024

Mata Indonesia, Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja memperkirakan bahwa surat suara untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jogja akan tiba di Gudang KPU setempat pada tanggal 16 Oktober 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini