MATA INDONESIA, LONDON – Muncul di permukaan air. Bangunan megah dan indah seperti mengapung di atas air yang tenang. St Michael Mount, kastil abad pertengahan yang masih terawat dengan baik.
Terletak sekitar 800 meter di lepas pantai Cornwall, Inggris barat daya. Untuk melihat kastil ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki ketika pasang surut. Kastil ini sama indahnya dengan Biara Mont St-Michael, sebuah bangunan zaman pertengahan di sebuah pulau kecil di Normandia, Prancis. Sebetulnya nama kedua benteng tersebut mengambil nama dari St Michael, salah seorang santo yang paling penting pada Abad Pertengahan.
Nama yang sama yaitu St Michael, kedua bangunan ini – baik yang di Prancis maupun yang di inggris- mengambil nama dari St Michael, salah seorang santo yang paling penting pada Abad Pertengahan.
Santo ini muncul tahun 708 dan memberi nama untuk biara yang ada di Prancis. Saat itu menurut legenda, ia menyelamatkan para nelayan dari tabrakan dengan batu karang.
Pada 1135, saat Normandia ditaklukan orang-orang Prancis, banyak para biarawan yang datang ke Pantai Cornwall. Karena mayoritas biarawan ini berasal dari Biara St-Michael, saat mereka membangun kastil dan gereja, nama yang digunakan sama dengan nama biaranya.
Tahun 1414 Kerajaan Inggris mengambil alih kastil tersebut,
Dihuni 23 Orang
St Michael Mount bukan hanya semata daya tarik wisata tapi juga tempat tinggal warga. Terdapat 23 orang yang tinggal di daalam benteng dan mayoritas dari mereka adalah para pekerja di St Michael’s Mount. Di antara mereka delapan adalah anak-anak dan mereka selalu menyeberang ke daratan Inggris untuk pergi sekolah, Hidup di sebuah pulau ternyata tidak muda. Pada tahun 2014, warga pulau ini menjadi saksi badai menghantam pulau kecil tersebut dan merusak jembatan, yang sudah diperbaiki.
Salah satu penduduk yang paling terkenal disana adalah keluarga James dan Mary St Aubyn, yang juga dikenal sebagai Lord dan Lady St Levan. Mereka pindah ke kastil ini bersama keempat anak mereka pada tahun 2003.
Pada masa perang saudara di Inggris, seorang anggota parlemen Kolonel John St Aubyn ditunjuk sebagai pimpinan benteng ini. Dan peperangan dimenangkan oleh John St Aubyn. Ia kemudian membeli kastil ini dari pemilik sebelumnya. Kastil ini akhirnya menjadi milik keluarga mereka selama 350 tahun lebih. Tahun 1954, keluarga St Aubyn menyerahkannya kepada National Trust namun mereka tetap memiliki hak sewa selama 999 tahun.
Tumbuhan Tropis
Di bagian bawah dinding kastil terdapat taman yang luas dan memiliki berbagai jenis tanaman yang biasanya hanya terdapat di tempat dengan iklim yang lebih hangat. Tanaman itu antara lain fuchsia cape dari Afrika Selatan, blue lithodora dari Mediterania, dan agaves yang sering kita lihat di Meksiko, maupun aeonium dari iklim tropis. Namun untuk masuk ke taman ini pengunjung diharuskan untuk membeli lagi tiketnya.
Juga ada ruangan yang dapat dimasuki oleh pengunjung. Ruangan yang diberi nama Chevy Chase mulanya adalah sebuah ruangan makan para biarawan namun sekarang menjadi Aula Utama, tempat berlangsungnya jamuan dan hiburan.
Pengunjung dapat melihat ke Marazion di seberang dan juga ke kampung di bawah banteng dari puncak St Michael Mount, Selain itu Anda juga bisa melihat jembatan sepanjang 800 meter yang menghubungkannya ke Marazion yang sekarang jika waktunya pasang laut jembatan akan tertutup air. Lalu bagaimana jika Anda ingin pulang namun jembatan sedang tertutup air laut yang pasang? Tenang Anda bisa pergi pulang dengan meggunakan perahu warga setempat bertarif setara Rp 40.000.
Reporter : Ananda Nuraini