MINEWS, JAKARTA-Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin terus memantapkan hasil penghitungan suara Pilpres 2019. Tim yang dikomandoi oleh Erick Thohir ini memamerkan aplikasi Jamin yang merupakan kependekan Jokowi-Amin.
Aplikasi yang digunakan TKN untuk melaporkan hasil real count Pemilu 2019. “Visi sebenarnya Jamin ini adalah aplikasi yang kami buat melakukan collecting untuk C1 seluruh Indonesia. Visinya adalah h+1 sama dengan visinya KPU h+5 sudah 100 persen,” ujar Wakil Direktur Saksi TKN Jokowi-Ma’ruf, Lukman Edi di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 21 April 2019.
Lukman Edi mengatakan TKN mengerahkan setidaknya 240 orang yang bekerja dalam tiga shift untuk melakukan entri data C1. Hasilnya pun, kata Lukman, tak jauh dari real count KPU.
“Dan hasilnya sudah masuk 14,6 persen data TPS lebih, maju sedikit dibanding KPU. KPU 11,01 persen. Kami di posisi 55,16 persen, sementara KPU di posisi 54,28 persen,” katanya.
Lukman menegaskan real count yang dilakukan pihaknya ini bisa dipertanggungjawabkan. Hal itu, berbeda dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang mengklaim dari hasil real count-nya unggul dengan perolehan suara 62 persen. Lukman pun menyebut hasil real count dari kubu 02 hanya klaim semata.
Dirinya mencontohkan Lampung dan Jakarta. Lampung entri datanya sudah 50 persen. Bahwa angka ada 57,6 persen menang di Lampung. Dibandingkan dengan Pak Prabowo 42,4 persen. Sama dengan quick count di Charta Politika, SMRC, LSI di Lampung itu sendiri.
Pihaknya juga mengupas klaim 62 persen dari 02, ternyata dibuat 40,91 persen, menang 02, 59,09 persen. Ternyata bohong, dia hanya memasukkan 30 TPS di Lampung.
“Ternyata hanya 30 TPS saja. DKI juga sama, DKI kami juga datanya sudah hampir 40 persen entri data. Data kami sama dengan temuan yang ada di real count KPU dan quick count di tiga lembaga survei,” katanya.
“Kita TKN 55,4 persen, data 40 persen masuk. Real count KPU hari ini 54,2
persen, kami menang di Jakarta. Nah sementara di pihak sebelah menyatakan
menang di Jakarta, ternyata hanya 300 TPS dia masukan,”
Sementara itu, Wakil Ketua TKN, Moeldoko menegaskan real count yang dilakukan pihaknya terbuka untuk siapa pun. Real count yang dilakukan juga memiliki mekanisme kerja yang nyata, bukan asal-asalan.
“Tetapi semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Ada standar bekerja yang bisa dipertanggungjawabkan, dan actually sama yang dilakukan dengan KPU,” ujarnya.