Jaga Situasi Kondusif Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Gibran

Baca Juga

Oleh : Barra Dwi Rajendra )*

Menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, berbagai pihak harus terus berupaya menjaga situasi tetap kondusif.

Stabilitas nasional menjadi prioritas utama dalam menyambut masa transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin kepada sosok penerus pemimpin bangsa ini.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, terasuk jajaran aparat keamanan TNI, Polri hingga BIN serta seluruh elemen masyarakat memiliki tujuan untuk menciptakan kondisi yang aman dan damai menjelang momen bersejarah tersebut.

Presiden RI ketujuh, Joko Widodo, menginstruksikan kepada jajaran aparat keamanan TNI, Polri hingga BIN untuk secara aktif menjaga stabilitas keamanan negara. Peran mereka sangat vital dalam menghadapi pelantikan yang akan datang, mengingat bahwa masa transisi pemerintahan sering kali menjadi titik krusial dalam politik nasional.

Kepala Negara tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan yang tinggi, terutama terhadap potensi gangguan yang bisa muncul dari berbagai pihak yang berupaya merusak suasana. Dengan kehadiran aparat keamanan sebagai garda terdepan, stabilitas nasional diharapkan tetap terjaga dengan baik hingga pelantikan berlangsung.

Selain dari sisi keamanan, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Periode 2019-2024, Bambang Soesatyo, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga ketenangan.

Masyarakat diharapkan untuk memberikan ruang bagi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan mereka.

Dengan menjaga situasi politik yang kondusif, proses transisi kekuasaan bisa berjalan dengan lancar dan memberikan kesempatan bagi para pemimpin baru untuk fokus menyiapkan serta melaksanakan program-program strategis.

Hal tersebut mencakup kesinambungan program-program yang telah dijalankan oleh Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, di mana berbagai kebijakan yang berorientasi pada pembangunan nasional akan tetap dilanjutkan.

Terkait dengan rencana aksi unjuk rasa yang direncanakan pada 19 September 2024, banyak pihak menyuarakan penolakan terhadap demonstrasi tersebut. Dalam situasi menjelang pelantikan, aksi-aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dianggap tidak produktif dan dapat menciptakan ketidakstabilan di tengah proses transisi politik yang sedang berjalan.

Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk menjaga suasana tetap damai dan menahan diri dari kegiatan yang berpotensi memicu konflik. Fokus saat ini harus diarahkan pada dukungan terhadap pemerintah baru yang akan segera dilantik, serta pada kesinambungan pembangunan nasional.

Lebih lanjut, Polri melalui Satuan Tugas Pengamanan Capres-Cawapres 2024, memastikan bahwa pengamanan untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan dilanjutkan hingga hari pelantikan.

Polri menegaskan pentingnya mengantisipasi segala bentuk ancaman yang mungkin muncul selama masa transisi. Polri juga siap untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik dari TNI hingga BIN maupun aparat keamanan lainnya, guna memastikan bahwa seluruh proses pelantikan berjalan dengan aman dan lancar. Dengan pengawalan ketat, diharapkan potensi gangguan keamanan bisa diminimalisir, termasuk menghadapi ancaman aksi unjuk rasa yang tidak sesuai dengan semangat demokrasi.

Dalam konteks ini, upaya menjaga stabilitas tidak hanya terletak pada TNI, Polri dan BIN, tetapi juga memerlukan peran aktif dari seluruh masyarakat. Warga diharapkan dapat berperan dalam menciptakan suasana yang damai, serta menghindari tindakan-tindakan yang bisa memicu konflik.

Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengedepankan dialog yang konstruktif dan menghindari provokasi, terutama di ruang-ruang publik maupun media sosial. Di tengah suasana politik yang bisa saja memanas, penting untuk tetap menempatkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Seiring dengan semakin dekatnya pelantikan, sosok Ketua Umum DPP Partai Gerindra, yang juga merupakan calon presiden terpilih tersebut, diharapkan mampu memberikan jaminan stabilitas dan kepastian bagi rakyat Indonesia.

Kinerja Prabowo Subianto selama ini sebagai Menteri Pertahanan RI dan keterlibatannya dalam urusan keamanan negara menunjukkan bahwa pria kelahiran tahun 1951 tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menjaga keutuhan bangsa.

Kolaborasinya dengan Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka, seorang pemimpin muda dengan visi modern, diharapkan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik dan lebih maju.

Keberhasilan transisi ini juga akan menjadi tolok ukur bagi kemampuan bangsa dalam menjaga kesatuan dan persatuan di tengah perubahan politik. Pelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya simbol pergantian kepemimpinan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk menunjukkan kedewasaan politik Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat menjaga ketenangan, mematuhi hukum, dan mendukung aparat keamanan dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Dalam skala nasional, upaya menjaga stabilitas juga penting untuk menarik kepercayaan internasional terhadap Indonesia sebagai negara demokrasi yang stabil dan damai. Transisi pemerintahan yang berlangsung dengan damai dan tertib akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata dunia. Hal ini penting, terutama dalam konteks geopolitik regional dan global, di mana Indonesia memiliki peran strategis yang signifikan.

Kesuksesan pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih dalam Pemilu 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan menjadi langkah awal bagi era baru pemerintahan yang penuh harapan.

Program-program strategis yang akan mereka jalankan diharapkan dapat melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, sambil menghadirkan inovasi baru yang lebih segar dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dengan demikian, situasi kondusif jelang pelantikan Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih tersebut harus terus dipertahankan oleh semua pihak, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga aparat keamanan.

Hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama demi terciptanya transisi kekuasaan yang mulus, damai, dan harmonis, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kemajuan Indonesia di masa depan.

)* Penulis adalah Kontributor Angkasa Media Satu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini