MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagai tempat peradaban kuno, Mesopotamia punya kepercayaan sendiri. Mereka punya dewa-dewi yang menjadi sesembahan dan pemujaan. Konsep dewa di Mesopotamia ini kemudian menjadi rujukan dewa-dewa yang tersebar di sejumlah wilayah.
Kesamaan fungsi dewa-dewa di seluruh dunia ini berawal dari kepercayaan orang-orang Mesopotamia. Namun tak semua dewa menjadi rujukan. Ini beberapa dewa penting
1. An/Anu: Dewa Tertinggi di Mesopotamia
Sebenarnya, kisah Dewa Anu ini mirip dengan Dewa Zeus di kepercayaan Yunani maupun Romawi. Anu adalah Dewa Langit dan pemimpin dari dewa lain. Perannya penting di peradaban Mesopotamia.
Sebagai dewa tertinggi, banyak hal di Mesopotamia yang bergantung kepada Anu, termasuk hukum dan aturannya. Raja yang memimpin menjadi perwakilan Dewa Anu di muka bumi. Orang yang melanggar hukum akan mendapat amarah Anu.
2. Enki/Ea: Dewa yang paling bijak
Dewa Enki atau ea adalah dewa air dan kebijaksanaan. Konon, dia tinggal di Abzu. Daerah kekuasaanya ini semuanya dari air. Kepercayaan orang Mesopotamia, dewa ini lah yang pertama kali membentuk manusia dari tanah liat. Sedangkan sungai terbentuk dari spermanya.
Sebagai peradaban agrikultur, tentu keberadaan Enki sangat penting. Ia menjaga peradaban dan orang datang kepada Enki untuk meminta saran melalui pendeta. Warga Mesopotamia juga bergantung kepada Enki untuk kesehatan spiritual.
3. Enlil: Dewa udara, badai dan tanah
Ia nomor dua setelah An. Tugasnya mengatur udara, badai, dan tanah. Tapi menurut kepercayaan dia juga mengatur takdir. Bersama An dan Enki, ia adalah dewa yang membentuk dunia.
Kisah tentang Enlil yang mengirimkan banjir kepada manusia sama dengan cerita Nabi Nuh. Dewa ini juga melakukan pengawasan kepada kehidupan manusia sehari-hari.
Enlil juga dewa kekuasaan dan politik. Semua raja harus berkonsultasi dengan dewa ini untuk memutuskan sesuatu.
4. Marduk: Raja para Dewa
Bagi warga Mesopotamia maupun Babylonia, Marduk adalah rajanya dewa. Ia adalah dewa tertinggi. Dewa ini sebenarnya berasal dari Babylonia namun kemudian menjadi dewa yang sangat penting di Mesopotamia.
Peran Marduk di antara dewa-dewa menjadi sangat penting. Ia bisa mengambil peran An atau Enlil. Ia juga memimpin bumi dan surga. Tugasnya menjaga namun bisa juga merusak.
Pengaruh Babylonia kepada Mesopotamia sangatlah besar. Seiring waktu, Marduk menjadi penentu seseorang menjadi raja. Setiap putera mahkota yang ingin menjadi raja, harus melakukan ritual memegang tangan patung Marduk.
5. Ishtar/Inanna: Ratu Alam Semesta
Pendamping Marduk adalah Dewi Ishtar atau Inanna. Ia adalah ratu alam semesta. Terkenal sebagai dewi dari cinta, seks, dan perang. Tapi perannya lebih luas dari sekedar politik dan kesuburan. Dia adalah dewi yang menjadi simbol keadilan. Ishtar berperan dalam berbagai aspek kehidupan Mesopotamia. Orang akan berdoa kepada Ishtar agar mendapatkan keturunan. Pengikutnya juga boleh keluar dari berbagai batas sosial seperti gender dan kelas.
Saking pentingnya, banyak raja yang ‘menikahi’ Ishtar. Mereka akan menyembah Ishtar demi kemenangan dalam perang. Pokoknya, dengan berbagai perannya, Ishtar adalah Dewi paling penting dari sekian banyak dewa.
6. Shamash/Utu: Dewa Matahari
Bertugas mengatur matahari di langit tiap hari. Sebagai dewa yang dipercaya melihat segala hal, ia dikaitkan dengan kebenaran dan keadilan, apalagi ia adalah saudara dari Ishtar.
Pemujaan kepada dewa karena kebolehannya mengatur dunia. Sebagai negara agrikultur, matahari merupakan instrumen penting dalam kehidupan Peradaban Mesopotamia.
Selain itu, ia juga hakim tertinggi dalam menilai makhluk hidup dan kedewaan yang lain. Shamnash berperan penting dalam berbagai kontrak penting. Bahkan Hukum Hammurabi merupakan bentuk perjanjian sang dewa dan Raja Hammurabi.
7. Nanna/Sin: Dewa Bulan
Ia adalah dewa yang bisa melihat masa depan. Mengatur takdir makhluk hidup. Perannya juga sering terkait dengan berbagai hal magis dan ritual.
Dalam beberapa catatan Mesopotamia, ia merupakan ayah dari Ishtar. Sebagai salah satu dewa tertua, ia sangat dipuja dan disembah.
Perannya sama seperti Shamash, mengatur dunia. Sebagai dewa bulan, tentu Nanna sangat penting untuk perkiraan waktu rakyat Mesopotamia karena kalendernya terbentuk dengan fase bulan.
Ia juga penting dalam kehidupan politik, agama, dan ia akan dipanggil agar dapat ‘menyinari’ kebenaran dalam kehidupan Peradaban Mesopotamia.
Penulis: Deandra Alika Hefandia