Ini Alasan Pesawat Tak Boleh Melintasi Antartika

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kutub Selatan atau Antartika merupakan kawasan dengan suhu terdingin di dunia. Kondisi udara di sana berangin dan bersalju. Hal ini membuat rentan untuk keselamatan penerbangan karena dapat menimbulkan seorang pilot tidak dapat melihat keadaan di depannya sama sekali.

Karena suhu udaranya yang sangat rendah dan memiliki banyak pegunungan, sehingga ini sangat berbahaya bagi dunia penerbangan. Maka, jika sebuah pesawat melintasi wilayah Antatika dan terjadi hal yang tidak diinginkan dan mengharuskan melakukan pendaratan darurat, hal tersebut tidak dapat dilakukan. Dan sangat amat berbahaya.

Alasan lain karena di Kutub Utara terdapat medan magnet yang cukup kuat dan terus berubah-ubah. Perubahan arahnya dapat berubah secara signifikan dalam setahun. Kondisi ini sangat amat berbahaya bagi pilot karena jika medan magnet bergerak, arah utara yang sesungguhnya akan berbeda.

Selain itu, dengan adanya medan magnet yang kuat, jarak bandara dari arah utara yang sebenarnya pun menjadi berantakan. Pilot akan kesulitan menemukan landasan tempat pesawatnya untuk mendarat.

Terdapat empat alasan mengapa pesawat tak dapat melintasi wilayah tersebut, yaitu :

  1. Kondisi Cuaca

Antartika memiliki suhu rata-rata sekitar -40 derajat Celcius, dan butuh pelatihan khusus yang lama untuk orang-orang melakukan kegiatan di sana.

Sebagian besar pemukiman manusia di Antartika adalah pusat penelitian. Sehingga Antarika bukan tempat untuk berlibur. Jadi suhu dingin yang ekstrem di Antartika bukan lingkungan yang ramah untuk pesawat. Mendarat dan lepas landas di lapisan es bisa menjadi masalah besar. Untuk menghilangkan lapisan es yang menutupi mesin dan badan pesawat juga membutuhkan biaya yang mahal.

  1. Visibility Yang Rendah

Visibilitas atau jarak pandang sangat penting bagi pilot untuk menjaga kontak dan posisi aman saat terbang. Faktanya, Antartika bukan tempat dengan visibilitas yang baik di dunia. Apalagi Antartika penuh dengan Tundra putih padat.

  1. Kurangnya Infrastruktur

Normal apabila tidak banyak infrastruktur di Antartika. Apalagi menara dan bandara yang dapat membantu pesawat lepas landas, mendarat, dan bernavigasi. Minimnya infrastruktur penerbangan bisa membuat pesawat terbang tanpa arah. Bila terjadi gangguan, sangat riskan bagi pesawat melakukan pendaratan darurat. Apalagi tidak ada jalur penerbangan yang resmi dan tidak tersedia landasan.

  1. Masalah Navigasi

Daerah kutub menjadi perhatian khusus dalam soal navigasi karena adanya medan magnet. Kondisi ini dapat mempersulit navigasi pesawat karena daerah medan magnet di kutub yang kuat. Selain itu, daerah yang terisolasi menyulitkan pesawat untuk berkomunikasi dengan pengendali penerbangan. Padahal komunikasi penting bagi pilot untuk memastikan terbang di jalur yang benar dan menghindari badai atau bahaya lain.

Penulis: Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Webinar Inspiratif Universitas Alma Ata: Peluang dan Tantangan Karir di Dunia UI/UX di Era Digital

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menghadapi era digital, Universitas Alma Ata berkomitmen mendorong mahasiswanya untuk membangun karir di dunia UI/UX dengan menggelar webinar bertajuk “Membangun Karir di Dunia Desain UI/UX: Peluang dan Tantangan di Era Digital” pada Sabtu (21/12/2024).
- Advertisement -

Baca berita yang ini