Ilmuwan Hebat Ini Menyesali Hasil Temuannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak hasil temuan oleh ilmuwan sangat membantu kehidupan masyarakat. Namun tidak sedikit ilmuwan yang menyesal karena telah membuat hasil temuannya.

Penyesalan itu muncul ketika mereka mengetahui bahwa hasil dari temuannya memberikan dampak buruk bagi manusia bahkan menyebabkan kematian.

Berikut beberapa ilmuwan yang menyesal dengan hasil temuannya.

Mikhail Kalashnikov

Mikhail Kalashnikov
Mikhail Kalashnikov

Ak-47 adalah salah satu senjata paling populer dan terkenal di dunia. Mikhail Kalashnikov lah perancang senapan semi-otomatis ini. Awalnya ia hanya sekadar ingin membuat senapan yang sederhana dan tahan banting. Sehingga terciptalah Ak-47.

Karena desainnya yang sederhana, mudah produksi, dan mudah perawatannya, senjata itu menjadi senjata andalan tentara Rusia. Selain itu, Ak-47 juga menjadi simbol revolusi di seluruh dunia dan selalu hadir di berbagai pertempuran, seperti di Angola, Vietnam, dan Afghanistan. Bahkan pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden dalam beberapa fotonya sering terlihat membawa senapan ini.

Karena seringnya penggunaan senjata ini jumlah korban akibat senjata ini lebih banyak di bandingkan bom atom yang di Jepang.

Awalnya Kalashnikov tidak merasakan penyesalan, namun di akhir hidupnya ia mengakui merasakan penderitaan spiritual.  Satu bulan setelah kematiannya, surat yang ia kirimkan ke Gereja Ortodoks Rusia bocor ke media. Dalam surat itu ia mengatakan kalau ia merasa bertanggung jawab atas kematian senjata rancangannya ini.

Robert Oppenheimer 

Robert Oppenheimer
Robert Oppenheimer

Ilmuwan bernama lengkap Julius Robert Oppenheimer adalah penemu dan Bapak Bom Atom. Ia adalah ahli fisika teori berkebangsaan Amerika. Tahun 1930an adalah awal keterlibatan Oppenheimer dalam dunia fisika atom dan nuklir. Ia banyak menyumbangkan pikiran dalam fisika atom dan nuklir.

Presiden Roosevelt mendirikan Proyek Manhattan setelah menerima pesan dari fisikawan terkenal Albert Einstein. Pesan itu menyampaikan bahwa akan muncul bencana kemanusiaan jika NAZI berhasil mengembangkan dan membuat bom atom. Presiden menunjuk langsung Oppenheimer untuk menjadi direktur ilmiah dalam proyek tersebut.

Kepiawaian Oppenheimer dalam mengerjakan proyek tersebut mendapat pengakuan dari Jenderal Leslie Groves, Ketua militer Proyek Manhattan. Ahli sejarah Alex Wellerstein mengatakan bahwa Oppenheimer sudah memutuskan bagaimana sebaiknya penggunaan bom atom. Ia hanya meminta agar bom atom tidak jatuh di kota-kota besar. Bahkan ia juga masuk ke komite yang memutuskan tempat-tempat bom atom akan jatuh.

Pada tahun 1945, dua bom atom Amerika jatuh di Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Jumlah korban di kedua kota itu sekitar 129.000 hingga 226.000 orang. Tingginya jumlah korban hasil ciptaannya membuat Oppenheimer menyesal.

Pada Oktober 1945 Opperheimer bertamu ke kediaman Presiden Harry S. Truman yang saat itu menjabat menggantikan Roosevelt. Ia mengatakan bahwa, karena bom nuklir yang jatuh di Jepang sekarang tangannya berlumuran darah. Namun hal tersebut langsung mendapat respons dari Truman. Ia mengatakan darah itu ada di tangannya. Dan biarlah Truman yang bertanggung jawab.

Dua bulan setelah tragedi tersebut Oppenheimer memutuskan mundur dari jabatannya sebagai direktur Laboratorium Los Alamos. Pada 1947 hingga 1952 Oppenheimer menjabat sebagai penasihat Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Ia memanfaatkan hal itu untuk mendorong perlunya kontrol internasional untuk mencegah proliferasi senjata nuklir. Ia juga mendesak penghentian perlombaan senjata antara Amerika dan Uni Soviet di masa perang dingin.

Alfred Nobel

Alfred Nobel

Penemu dinamit ini lahir pada 21 oktober 1833. Alfred Nobel aktif mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan dan perdamaian. Harta kekayaan yang ia dapat kemudian di sumbangkan untuk membiayai penghargaan bergengsi tahunan sampai sekarang.

Nobel adalah penemu dinamit. Penemuan inilah yang membuka era baru di bidang konstruksi. Pada 1866, Nobel berhasil mengembangkan metode yang memungkinkan penggunaan bahan peledak nitrogliserin yang kekuatannya lebih besar dari serbuk mesiu secara aman. Ia mencampur Nitrogliserin dengan Kieselguhr yang membuatnya menjadi pasta dan batangan. Selain dinamit, Nobel juga menciptakan detonator sebagai pemicu dari dinamit.

Tak diduga ternyata penggunaan dinamit ini bukan hanya untuk kepentingan sipil, melainkan militer yang memanfaatkannya. Akibatnya penemuannya itu menjadi senjata mematikan dan menyebabkan banyak korban. Sebelum kematiannya, Ia pernah meminta agar kekayaanya duntuk mendirikan yayasan.

Yayasan Nobel adalah bentuk realisasi dari permintaan Nobel sebelum meninggal. Selain itu, Ia juga pernah menyampaikan bahwa ia ketakutan karena kematian dan kerusakan akibat oleh temuannya ini.

Arthur Galston

Arthur Galston adalah ilmuwan asal Amerika yang bereksperimen dengan Asam Triiodobenzoic. Hasil temuannya ini dapat untuk mendorong pertumbuhan tanaman kacang kedelai dan membuat tanaman tumbuh lebih cepat. Namun dari hasil penelitiannya juga mengatakan kalau penggunaan secara berlebihan akan membuat daun-daun tanaman menjadi rontok.

Namun, hasil temuannya ini ternyata tidak hanya di bidang pertanian saja. Militer Amerika yang saat itu berperang di Vietnam menggunakan Triiodobenzoic untuk membuat agen oranye, sebuah herbisida yang dapat menggunduli hutan dan tanaman. Selama perang Vietnam 1955-1975 Amerika menggunakannya untuk merusak tanaman. Dan membongkar posisi rute yang dipakai gerilyawan Viet Cong.

Agen Oranye ini bukan hanya berbahaya bagi tanaman tapi juga bagi kesehatan manusia. Dioxin merupakan komponen agen oranye yang paling berbahaya karena dapat memicu kanker, cacat bagi bayi dalam kandungan, masalah infertilitas. Dan yang paling utama serangan terhadap sistem syaraf dan sistem kekebalan.

Galston bersama dengan beberapa ilmuwan sains lainnya mendorong pemerintah Amerika untuk melakukan kajian. Menurut Galston agen oranye adalah penyalahgunaan sains. Ia mengatakan sains itu untuk meningkatkan kehidupan manusia, bukan malah untuk menghancurkan dan penggunaanya sebagai senjata militer. Setelah hasil dari kajian keluar, Presiden Richard Nixon yang menjabat saat itu langsung memerintahkan untuk penghentian penyemprotan agen oranye.

Reporter: Desmonth Redemptus Flores So

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini