Fakta Menarik Mengapa Meteor Sering Jatuh ke Bumi

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK  – Jatuhnya meteor ke dataran Amerika Serikat cukup mengagetkan banyak kalangan. Apakah ini berarti kiamat sudah dekat?

Jatuhnya meteor ini sering kali terlihat spektakuler. Di bumi, ada yang menyebutnya sebagai bintang jatuh. Bagaimana sebuah meteor bisa masuk ke atmosfer Bumi atau bahkan jatuh ke tanah dan menjadi meteorit? Inilah penjelasannya

Tata Surya bukan hanya terdiri dari matahari dan planet-planet semacam Merkurius, Venus, Bumi, Mars, dan sebagainya. Akan tetapi, di dalam tata surya juga terdapat benda. Sebutannya asteroid, meteor, meteorit, dan meteoroid.

Tata surya yang berada di Galaksi Bima Sakti merupakan kumpulan dari benda-benda langit yang mengelilingi titik pusatnya, bintang. Atau yang kita kenal sebagai matahari.

Planet-planet yang mengelilingi matahari terbagi menjadi dua bagian, yakni planet dalam dan luar.

Bagian dalam meliputi

  • Merkurius
  • Venus
  • Bumi
  • Mars.

Lalu, bagian luar terdiri dari

  • Jupiter
  • Saturnus
  • Uranus
  • Neptunus.

Selain itu, terdapat komponen tata surya selain planet, mulai dari asteroid, meteor, meteorit, dan meteoroid.

Lantas, apakah sebenarnya arti dan ciri keempat istilah ini dalam sistem tata surya?

Asteroid

Asteroid
Asteroid

Adalah sisa-sisa logam dan bongkahan batu bekas pembentukan tata surya. Ukuran asteroid tidak beraturan dan salah satunya berada di antara Mars serta Yupiter.

Selain tak beraturan, ternyata asteroid punya ciri bergerombol di lokasi tertentu dengan sebuah sistem dan mengorbit memutari matahari. Kumpulan asteroid ini kadang disebut sebagai sabuk asteroid yang di dalamnya terdapat ratusan ribu asteroid dengan ukuran yang beragam.

Diameter asteroid biasanya sekitar 1-750 km dengan berat massa sekitar 0,0001 dari massa bumi.

Meteoroid

Meteroid
Meteroid

Berbeda dengan asteroid yang memiliki jalur lintas sendiri dalam tata surya, meteoroid tidak. Meteoroid adalah benda langit, baik batu maupun logam, yang bergerak bebas tanpa jalur di angkasa. Kecepatan pergerakannya relatif cepat dengan bebas mengelilingi berbagai macam planet yang ada di dalam galaksi bima sakti, tepatnya di sistem tata surya.

Meteor

Ketika meteoroid tidak sengaja tertarik planet yang sedang berada di dekatnya, maka meteoroid akan memunculkan api atau pijar panas karena menghantam atmosfer. Meteoroid yang telah memunculkan pijar ini yang dinamakan sebagai meteor.

Meteor sering disebut juga sebagai bintang jatuh atau bintang beralih yang terlihat dari permukaan bumi bagai bola api berbuntut dan pergerakannya sangat cepat. Meteorit Meteor yang melewati atmosfer biasanya akan habis karena terbakar. Namun, jika masih ada batu yang tersisa, maka akan jatuh ke bumi. Batuan yang awalnya meteoroid lalu berubah menjadi meteor ini disebut sebagai meteorit jika sudah sampai ke permukaan bumi. Biasanya ketika menyentuh bumi, akan terjadi ledakan akibat suhunya yang begitu tinggi.

Meteor juga bisa jatuh dalam jumlah yang banyak atau sering disebut dengan hujan Meteor. Hujan Meteor biasanya terjadi jika orbit Bumi bertemu dengan orbit komet. Komet akan menyisakan Meteor di belakangnya dalam jumlah banyak. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya hujan Meteor. Sulit untuk menghitung seberapa sering Meteor masuk ke atmosfer Bumi karena jumlahnya sangat banyak dan tidak memiliki hitungan pasti. Meteorit yang mencapai permukaan Bumi juga kebanyakan hanya batu berukuran kurang dari setengah kilogram.

Fakta menariknya adalah

  1. Setiap tahunnya lebih dari 500 buah pecahan meteorid jatuh dari orbitnya ke bumi.
  2. Ukuran Meteorit juga beragam, Ada yang berukuran sangat kecil, yakni 2 mm atau micrometeorite. Ada meteorid yang berukuran sangat besar, atau sering disebut sebagai asteroid. Sebuah asteroid biasanya memiliki ukuran diameter lebih dari 10 meter.
  3. Sebab meteor sudah habis terbakar sebelum menyentuh permukaan bumi dikarenakan ketika memasuki atmosfir bumi, meteor akan terbakar hingga suhu 1.650 derajat celcius.
  4. Setiap tahunnya diperkirakan terjadi sekitar 30 hujan meteor yang bisa dilihat dari Bumi, lho. Beberapa hujan meteor berlangsung lama sekali, bahkan ada yang berlangsung lebih dari 100 tahun. Hujan meteor pertama kali yang tercatat dalam sejarah manusia terjadi di Tiongkok sejak 2.000 tahun yang lalu.

Reporter: Fadila Aliah Hakim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Demokrasi Pilkada Papua, Pemerintah Antisipasi Gangguan OPM

PAPUA — Pemerintah dan aparat keamanan berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas demi kelancaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)...
- Advertisement -

Baca berita yang ini