MATA INDONESIA, LONDON – Jika dulunya julukan kota dengan biaya hidup termahal di dunia adalah Paris, kini setelah pandemi Covid-19 justru Tel Aviv, ibu kota Israel.
Ya, Tel Aviv. Kini menjadi kota dengan biaya hidup termahal di dunia. Padahal di tahun 2020, Tel Aviv berada di posisi kelima dan menggeser posisi Paris, Zurich, dan Hong Kong.
Kini, Paris ada di posisi kedua kota termahal di dunia bersama dengan Singapura. Lalu secara berurutan, 10 kota dengan biaya hidup termahal di dunia lainnya adalah Zurich, Hong Kong, New York, Kopenhagen, Los Angeles, dan Osaka.
Sebagai unit yang menghimpun data dan menyusun daftar biaya hidup lebih dari 170 kota di seluruh dunia, Economist Intelligence Unit (EIU) mengatakan bahwa faktor yang makin membuat Tel Aviv menjadi kota termahal adalah rantai pasokan dan naiknya inflasi.
Naiknya nilai mata uang shekel terhadap dolar Amerika juga membuat biaya hidup di Tel Aviv menjadi lebih mahal. EIU menuturkan, kenaikan nilai mata uang shekel karena kesuksesan Israel dalam program vaksinasi Covid-19.
Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kokohnya mata uang shekel adalah tingginya daya tarik investor teknologi luar negeri, fundamental ekonomi yang kuat, dan surplus neraca yang selalu berjalan.
Dari segi biaya hidup sehari-hari saja, seperti ongkos transportasi, biaya bahan-bahan makanan, biaya minuman beralkohol, hingga biaya rekreasi pun Tel Aviv sudah mengalahkan biaya hidup di Paris.
Hingga saat ini, daftar kota-kota termahal di dunia memang masih kota-kota di Eropa dan beberapa kota di Asia yang tergolong sebagai negara maju.
Di posisi tengah, ada Roma (Italia) yang saat ini menduduki posisi ke-48. Tercatat, di tahun lalu Roma berada di posisi ke-32, itu berarti ia telah mengalami penurunan peringkat sebesar 16 tangga.
Tak hanya Roma, Lima (Peru) dan Bngkok (Thailand) juga mengalami hal yang sama. Posisi mereka turun cukup tajam.
Kemudian, kota lain yang mengalami kenaikan peringkat adalah Teheran (Iran), yang saat ini ada di posisi ke-29. Ia mengalami kenaikan peringkat sebesar 50 tangga. Itu berarti, di tahun 2020, Teheran berada di posisi ke-79.
Kenaikan posisi ini karena masalah kelangkaan barang, masalah pada rantai pasok, dan naiknya harga impor lantaran sanksi ekonomi Amerika Serikat.
Reykjavik (Islandia) juga naik peringkat sebesar 21 tangga. Semula berada di posisi ke-56, saat ini berada di posisi ke-35. Kenaikan posisi ini karena naiknya biaya di sejumlah kategori, seperti kebutuhan pangan, minuman keras, hingga biaya transportasi.
Dan kota-kota yang masuk ke dalam daftar kota dengan biaya hidup termurah adalah Damaskus (Suriah). Setelah itu Tripoli (Libya), Tashkent (Uzbekistan), Tunis (Tunisia), Almaty (Kazakhstan), Karachi (Pakistan). Kota lainnya adalah Ahmedabad (India), Algiers (Aljazair), Buenos Aires (Argentina), dan Lusaka (Zambia).
Reporter: Intan Nadhira Safitri