MATA INDONESIA, JAKARTA – Benarkah bayam dapat meningkatkan kekuatan seperti yang ada di komik Popeye?
Bayam atau bahasa latinnya Amaranthus adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika. Namun sekarang tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting bagi tubuh.
Saat kartun Popeye disukai masyarakat Amerika, maka perlahan-lahan bayam pun menjadi konsumsi sehari-hari. Hasil penelitian seorang kimiawan Jerman bernama Erich von Wolf mengungkap bahwa bayam memiliki kandungan zat besi tinggi, yakni 35 miligram per 100 gram.
Riset tersebut muncul pada 1870. Selain berpengaruh terhadap kekuatan otot, zat besi dikenal sebagai salah satu unsur pemenuhan hidup sehat.
Namun, pada 1937, sekelompok peneliti yang melakukan perhitungan ulang atas kandungan gizi bayam menemukan unsur zat besi bukan 35 miligram, tetapi hanya 3,5 miligram per 100 gram. Perbedaan tersebut ternyata karena alasan sepele. Von Wolf tidak sengaja salah menaruh titik desimal dalam catatan dan lupa mengoreksinya.
Jadi, selama hampir tujuh dekade, pengetahuan tentang kandungan zat besi pada bayam adalah salah. Popeye, tentu saja, berkontribusi menyebarkannya. Meski salah, namun menurut sejarawan Laura Lovett dalam artikel “The Popeye Principle: Selling Child Health in The First Nutrition Crisis” (2005), Popeye punya kontribusi dalam menyelamatkan Amerika dari krisis gizi pada pertengahan abad ke-20.
Saat itu pasca Perang Dunia I, Amerika mengalami krisis ekonomi yang berujung kepada krisis gizi bagi warganya. Ketika itu banyak orang sedang mengalami kesulitan finansial tidak bisa membeli sayur, daging, susu, dan makanan lain karena harganya melambung tinggi. Mereka pun terpaksa mengubah menu makannya; memilih yang lebih murah.
Memasuki 1930-an, kondisi semakin runyam karena daya beli masyarakat semakin turun. Menurut Lovett, kondisi ini semakin nyata ketika pada 1920-an para orang tua mengeluhkan penurunan daya intelektualitas anak-anak mereka di sekolah. Anak-anak mereka cenderung lamban dalam belajar. Pemerintah AS saat itu mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi hal ini. Seperti membagikan makanan bergizi gratis, membuka klinik kesehatan dan pusat penyuluhan gizi, mewajibkan media massa untuk ikut serta mempromosikan pentingnya gizi anak, dan memproduksi pamflet serta film tentang kesehatan anak.
Popeye menjadi tokoh yang mempopulerkan Bayam. Konsumsi anak-anak terhadap bayam pun meningkat. Penjualan bayam melonjak hingga 33 persen. Bahkan, selama krisis ekonomi AS, bayam menjadi makanan favorit setelah es krim dan daging kalkun.
Kekuatan Otot
Salah satu peneliti dari ECU’s Institute for Nutrition Research, Dr Marc Sim mengatakan kalau kandungan nitrat yang ada dalam bayam dan sayuran hijau lainnya adalah sumber kekuatan bagi otot tubuh sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot.
Dr Sim memeriksa data dari 3.759 warga Australia selama periode 12 tahun. Dari data tersebut orang-orang yang mengonsumsi 85 gram sayuran hijau, termasuk bayam setiap harinya dapat meningkatkan 11 persen kekuatan kaki dan meningkatkan empat persen kecepatan berjalan.
Ketua Departemen Ilmu Gizi di Oklahoma University, Norman Hord, juga memberikan penjelasan yang serupa. Norman mengatakan kalau kandungan nitrat di dalam bayam itu sangat banyak. Hal inilah yang dapat meningkatkan daya tahan otot.
Penelitian lebih mendalam para ilmuwan di Swedia. Mereka menggunakan tikus sebagai obyek. Dalam percobaannya, tikus terbagi menjadi dua. Tikus yang mendapat asupan nitrat dan tikus yang hidup seperti biasa.
Selama seminggu peneliti memberikan nitrat yang bercampur ke air minum para tikus. Andres Hernandez, salah seorang peneliti dari Departemen Fisiologi dan Farmakologi yang ikut dalam penelitian tersebut menjelaskan nitratnya setara dengan porsi pada manusia. Setelah seminggu, tikus tersebut dibedah. Ternyata tikus-tikus yang mendapat asupan nitrat memiliki otot yang lebih kuat.
Para peneliti mendapatkan bahwa kandungan nitrat membantu untuk mendorong peningkatan dua protein yang ada dalam otot. Dua protein itu berfungsi untuk menyimpan dan melepaskan kalsium yang di mana itu sangat penting untuk membuat otot berkontraksi. Andres juga menjelaskan, dengan peningkatan protein yang terjadi akan menyebabkan pelepasan kalium yang lebih tinggi pada otot dan semakin tinggi tubuh seseorang melepas kalium, kontraksi yang terjadi akan lebih kuat.
Selain nitrat, bayam sebenarnya memiliki banyak sekali kandungan lain dan manfaat lain yang sangat baik bagi tubuh manusia. Kandungan lutein dalam bayam juga sangat baik terutama bagi orang yang berusia 55 tahun. Kandungan lutein membantu dalam memperlambat penurunan kognitif. Selain itu, manfaat lainnya menurut peneliti dari Edith Cowan University dapat membantu melindungi jantung dari pengerasan arteri.
Walaupun memiliki banyak manfaat, bayam juga memiliki dampak negatif. Kandungan asam oksalat yang ada di bayam akan menyebabkan batu ginjal jika konsumsinya terlalu banyak. Selain itu, konsumsi bayam yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan perut, seperti kembung, kram, dan sembelit.
Reporter: Desmonth Redemptus Flores So